الْقَارِعَةُ
AL-QOORI’AH (HARI KIAMAT)
Surat ke 101 diturunkan di Makkah terdiri dari 11 ayat,
36 kata dan 152 huruf.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Alloh yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.
الْقَارِعَةُ -١-
1. Hari kiamat.
Al-qōri‘ah (hari kiamat).
مَا الْقَارِعَةُ -٢-
2. Apakah hari
kiamat itu?
Mal qōri‘ah
(apakah hari kiamat itu). Pertanyaan ini dimaksudkan untuk membuat Nabi SAW. takjub.
Penamaan al-qōri‘ah terkait dengan kehebatan kiamat
yang akan membuat galau setiap hati.
وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ -٣-
3. Dan tahukah
kamu, apakah hari kiamat itu?
Wa mā
adrōka (dan tahukah kamu), hai Muhammad! Mal
qōri‘ah (apakah hari kiamat itu).
Pertanyaan ini dimaksudkan untuk mengagungkan hari kiamat. Kemudian Alloh
Ta‘ala Berfirman menjelaskan perihal kiamat.
يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ -٤-
4. Pada hari itu
manusia seperti anai-anai yang bertebaran.
Yauma
yakūnun nāsu (pada hari itu manusia), yakni manusia akan saling menindih satu
sama lain.
Kal farōsyil mabtsūts
(seperti anai-anai yang bertebaran), yakni yang berhamburan dan berputar-putar
satu sama lain. Lafazh al-farōsy berarti
sesuatu yang terbang di antara langit dan bumi, seperti belalang.
وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنفُوشِ -٥-
5. Dan jadilah
gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
Wa
takūnul jibālu kal ‘ihnil maηfūsy (dan jadilah gunung-gunung seperti bulu yang
dihamburkan), yakni seperti bulu domba yang disisir dan dihaluskan.
فَأَمَّا مَن ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ -٦-
6. Maka adapun
orang yang berat timbangannya,
Fa ammā
maη tsaqulat mawāzīnuh (dan adapun orang yang berat timbangannya), yakni yang kebaikannya
lebih berat dalam Mizan. Ia adalah orang Mukmin.
فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَّاضِيَةٍ -٧-
7. Maka ia berada
dalam kehidupan yang diridai.
Fa huwa
fī ‘īsyatir rōdhiyah (maka ia berada dalam kehidupan
yang diridai), yakni berada di dalam surga yang diridai. Alloh Ta‘ala
benar-benar telah Meridakan surga itu untuk dirinya.
وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ -٨-
8. Dan adapun orang
yang ringan timbangannya,
Wa ammā
man khoffat mawāzīnuh (dan adapun orang yang ringan timbangan kebaikannya),
yakni orang kafir.
فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ -٩-
9. Maka tempat
kembalinya adalah neraka Hawiyah.
Fa
ummuhū hāwiyah (maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah), yakni maka Dia
telah Menetapkan tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Menurut yang lain, ia
akan jatuh ke dalam neraka dengan kepala di bawah (kepala jatuh lebih dulu).
وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ -١٠-
Dan tahukah kamu, apakah neraka Hawiyah itu?
Wa mā
adrōka (dan tahukah kamu), hai Muhammad! Mā hiyah (apakah neraka Hawiyah itu). Hal ini
dimaksudkan untuk mengagungkan neraka Hawiyah. Kemudian Dia Menjelaskan perihal
neraka Hawiyah.
نَارٌ حَامِيَةٌ -١١-
11. (Yaitu) api
yang teramat panas.
Nārun
hāmiyah ([yaitu] api yang teramat panas), yang panasnya telah mencapai titik
paling panas.
No comments:
Post a Comment