اَلْهُمَزَةُ
SURAT AL-HUMAZAH (PENGUMPAT)
Surat ke 104 diturunkan di Makkah terdiri dari 9 ayat, 84
kata dan 161 huruf.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Alloh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ
-١-
1. Kecelakaanlah
bagi setiap pengumpat lagi pencela,
Wailun
(kecelakaanlah), yakni azab yang beratlah. Menurut satu pendapat, Wail adalah
sebuah lembah di dalam neraka Jahannam yang berisi nanah dan darah. Dan ada
pula yang berpendapat, Wail adalah sebuah sumur yang ada di dalam neraka. Li
kulli humazatin (bagi setiap pengumpat), yakni orang yang suka menggunjing
orang lain di belakang mereka. Lumazah (lagi pencela), yakni orang yang suka
mengecam, malaknat, dan berbicara kotor di hadapan orang lain. Ayat ini
berkenaan dengan al-Akhnas bin Syuroiq –menurut yang lain, berkenaan dengan
al-Walid bin al-Mughiroh al-Makhzumi– yang suka mempergunjingkan perilaku Nabi
Muhammad SAW. di belakang beliau, dan juga suka mencela Nabi Muhammad SAW. di
hadapan beliau.
الَّذِي جَمَعَ مَالاً وَعَدَّدَهُ
-٢-
2. Yang suka
mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya.
Alladzī
jama‘a mālan (yang suka mengumpulkan harta) di dunia. Wa ‘addadah (dan
menghitung-hitungnya yang menyebabkan dia menjadi kikir dan tidak mau
menginfakkannya di jalan Allah), yakni menghitung-hitung hartanya. Menurut yang
lain, menghitung-hitung jumlah untanya.
يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ
-٣-
3. Ia mengira bahwa
hartanya dapat mengekalkannya,
Yahsabu
(ia mengira), yakni ia menyangka. Anna mālahū akhladah (bahwa hartanya dapat
mengekalkannya), yakni dapat membuatnya kekal di dunia.
كَلَّا لَيُنبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ
-٤-
4. Sekali-kali
tidak! pasti ia benar-benar akan dilemparkan ke dalam (neraka) Huthomah.
Kallā
(sekali-kali tidak). Ungkapan ini merupakan penyangkalan. Tegasnya, harta yang
ia miliki tidak akan membuatnya kekal. La yumbadzanna (sesungguhnya ia
benar-benar akan dilemparkan), yakni benar-benar akan dijerumuskan. Fil
huthamah (ke dalam neraka Huthamah).
وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ
-٥-
5. Dan tahukah
kamu, apa (neraka) Huthamah itu?
Wa mā
adrōka (dan tahukah kamu), hai Muhammad! Mal
huthomah (apa Huthomah itu)? Ungkapan ini bertujuan untuk
membesarkan perihal Huthomah. Kemudian Dia Menjelaskan Huthomah
kepada beliau, dengan Firman-Nya:
نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ
-٦-
6. (Itulah) Api
(adzab) Alloh yang dinyalakan,
Nārullōhil
mūqodah ([itulah] Api Alloh yang dinyalakan), yakni yang diperuntukkan bagi
orang-orang kafir.
الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ -٧-
7. Yang membakar
sampai ke hati.
Allatī
that-tholi‘u ‘alal af-idah (yang membakar sampai ke hati), yakni yang melalap
segala sesuatu hingga ke dalam hati.
إِنَّهَا عَلَيْهِم مُّؤْصَدَةٌ -٨-
8. Sesungguhnya ia
ditutup rapat atas (diri) mereka,
Innahā
(sesungguhnya ia), yakni api itu.
‘Alaihim
(atas mereka), yakni atas orang-orang kafir.
Mu’shodah (ditutup rapat), yakni dikunci.
فِي عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ -٩-
9. (sedang mereka)
diikat pada tiang-tiang yang panjang.
Fī
‘amadim mumaddadah ([sedang mereka] diikat pada tiang-tiang yang panjang),
yakni yang tingkatan-tingkatannya membentang hingga ke tiang-tiang. Menurut
satu pendapat, yang dasarnya sangat dalam.
No comments:
Post a Comment