Tuesday, 13 October 2015

Surat Al-Humazah



اَلْهُمَزَةُ
SURAT AL-HUMAZAH (PENGUMPAT)
Surat ke 104 diturunkan di Makkah terdiri dari 9 ayat, 84 kata dan 161 huruf.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Alloh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ -١-
1. Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela,
Wailun (kecelakaanlah), yakni azab yang beratlah. Menurut satu pendapat, Wail adalah sebuah lembah di dalam neraka Jahannam yang berisi nanah dan darah. Dan ada pula yang berpendapat, Wail adalah sebuah sumur yang ada di dalam neraka. Li kulli humazatin (bagi setiap pengumpat), yakni orang yang suka menggunjing orang lain di belakang mereka. Lumazah (lagi pencela), yakni orang yang suka mengecam, malaknat, dan berbicara kotor di hadapan orang lain. Ayat ini berkenaan dengan al-Akhnas bin Syuroiq –menurut yang lain, berkenaan dengan al-Walid bin al-Mughiroh al-Makhzumi– yang suka mempergunjingkan perilaku Nabi Muhammad SAW. di belakang beliau, dan juga suka mencela Nabi Muhammad SAW. di hadapan beliau.
الَّذِي جَمَعَ مَالاً وَعَدَّدَهُ -٢-
2. Yang suka mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya.
Alladzī jama‘a mālan (yang suka mengumpulkan harta) di dunia. Wa ‘addadah (dan menghitung-hitungnya yang menyebabkan dia menjadi kikir dan tidak mau menginfakkannya di jalan Allah), yakni menghitung-hitung hartanya. Menurut yang lain, menghitung-hitung jumlah untanya.
يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ -٣-
3. Ia mengira bahwa hartanya dapat mengekalkannya,
Yahsabu (ia mengira), yakni ia menyangka. Anna mālahū akhladah (bahwa hartanya dapat mengekalkannya), yakni dapat membuatnya kekal di dunia.
كَلَّا لَيُنبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ -٤-
4. Sekali-kali tidak! pasti ia benar-benar akan dilemparkan ke dalam (neraka) Huthomah.
Kallā (sekali-kali tidak). Ungkapan ini merupakan penyangkalan. Tegasnya, harta yang ia miliki tidak akan membuatnya kekal. La yumbadzanna (sesungguhnya ia benar-benar akan dilemparkan), yakni benar-benar akan dijerumuskan. Fil huthamah (ke dalam neraka Huthamah).
وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ -٥-
5. Dan tahukah kamu, apa (neraka) Huthamah itu?
Wa mā adrōka (dan tahukah kamu), hai Muhammad! Mal huthomah (apa Huthomah itu)? Ungkapan ini bertujuan untuk membesarkan perihal Huthomah. Kemudian Dia Menjelaskan Huthomah kepada beliau, dengan Firman-Nya:
نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ -٦-
6. (Itulah) Api (adzab) Alloh yang dinyalakan,
Nārullōhil mūqodah ([itulah] Api Alloh yang dinyalakan), yakni yang diperuntukkan bagi orang-orang kafir.
الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ -٧-
7. Yang membakar sampai ke hati.
Allatī that-tholi‘u ‘alal af-idah (yang membakar sampai ke hati), yakni yang melalap segala sesuatu hingga ke dalam hati.
إِنَّهَا عَلَيْهِم مُّؤْصَدَةٌ -٨-
8. Sesungguhnya ia ditutup rapat atas (diri) mereka,
Innahā (sesungguhnya ia), yakni api itu. Alaihim (atas mereka), yakni atas orang-orang kafir. Mu’shodah (ditutup rapat), yakni dikunci.
فِي عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ -٩-
9. (sedang mereka) diikat pada tiang-tiang yang panjang.
Fī ‘amadim mumaddadah ([sedang mereka] diikat pada tiang-tiang yang panjang), yakni yang tingkatan-tingkatannya membentang hingga ke tiang-tiang. Menurut satu pendapat, yang dasarnya sangat dalam.

No comments:

Post a Comment