Sunday, 11 October 2015

Isro' mi'roj dan penyampaiannya



ISRO DAN MI’ROJ.
                Orang mukallaf (dewasa dan berakal yang dibebani tanggung jawab/yang wajib mendirikan syariat [undang-undang agama ]) wajib meyakini bahwa sesungguhnya Alloh SWT memuliakan nabi Muhammad SAW dengan Isro yaitu perjalanan malam dari Masjidil Harom (Mekah) ke Masjidil Aqsho atau Baitul Muqoddas atau Baitul Maqdis (Palestina), dan Mi’roj yaitu naik dari Masjidil Aqsho ke langit 1 sampai langit ke 7. Nabi Muhammad di perlihatkan oleh Alloh tentang ayat-ayat (tanda kekuasaan Alloh) yang besar dan di luapi rahmat-Nya di Sidrotul Muntaha. Yang demikian itu terjadi pada malam 27 Rojab satu tahun sebelum hijrah.
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ ﴿الإسراء ۱﴾
Artinya: Maha Suci (Alloh) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Harom ke Masjidil Aqsho yang telah Kami berkahi sekelilingnya (Masjidil Aqsho dan daerah sekitarnya dapat berkah dari Alloh dengan diturunkannya nabi-nabi di negeri itu berikut kesuburan tanahnya) agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami, sesungguhnya Dia maha mendengar lagi maha melihat. QS. Al-Isro 1﴿.
                Nabi Muhammad melihat Alloh dengan tanpa perumpamaan (tidak seperti siapapun juga tidak seperti apapun). ‘Ulama berbeda pendapat, apakah Isro Mi’rojnya nabi Muhammad itu jasad dan ruhnya apa hanya ruhnya saja? Mayoritas ‘ulama berpendapat bahwa Isro Mi’roj terjadi antara roh dan jasadnya dalam satu malam dengan keadaan sadar dan terjaga. Di malam Isro Mi’roj nabi Muhammad menerima wahyu sholat lima puluh waktu, kemudian nabi Muhammad bolak-balik meminta keringanan atas permintaan nabi Musa yang akhirnya menjadi sholat wajib lima waktu sehari semalam.
            Isro Mi’roj bukan untuk melihat Alloh dan bermunajat dengan-Nya, tetapi untuk memperlihatkan keajaiban-keajaiban kerajaan besarnya Alloh dan tanda-tanda maha kuasan-Nya untuk mengistimewakan kepada nabi Muhammad.
...لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا... الاية ﴿الإسراء ۱﴾
Artinya: ...agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami... Al-Ayat. QS. Al-Isro 1﴿.
لَقَدْ رَأَى مِنْ آَيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى ﴿النجم ١٨﴾
Artinya: Sungguh benar dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang paling besar. QS. An-Najm 18﴿.
            Munajat itu tidak membutuhkan tempat. Munajatnya nabi Muhammad di Sidrotul Muntaha, nabi Musa di Thur Saina (gunung Sinai), nabi Yunus di dalam perut ikan, semuanya menurut Alloh sama saja.
            Kisah Isro Mi’roj termasuk bab mu’jizat, karena tiap nabi mempunyai mu’jizat (sesuatu yang berbeda denga adat) yang wajib di imani sebab tidak bisa di akal.
TABLIGH NABI MUHAMMAD KE UMATNYA.
            Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya nabi Muhammad benar-benar telah menyampaikan kepada umatnya tentang berita Isro Mi’roj dan kewajiban sholat lima waktu di waktu shubuhnya malam Isro Mi’roj, maka beberapa orang yang sebelumnya iman dan membenarkannya menjadi murtad. Isro Mi’roj merupakan ujian bagi mereka.
...وَمَا جَعَلْنَا الرُّؤْيَا الَّتِي أَرَيْنَاكَ إِلَّا فِتْنَةً لِلنَّاسِ... الاية ﴿الإسراء ٦٠﴾
Artinya: ...Dan Kami tidak menjadikan penglihatan (keajaiban bumi dan langit) yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia... Al-Ayat. QS. Al-Isro 60﴿.
            Orang yang pertama kali membenarkan Isro Mi’roj ialah Abu Bakar Ash-Shiddiq, maka dari itu ia di juluki Ash-Shiddiq (yang banyak membenarkan). Abu Bakar selalu membenarkan dengan langsung juga cepat setiap sesuatu yang di bawa nabi Muhammad dan tidak pernah ragu.
عن عائشة قالت: لما أسري برسول الله صلى الله عليه وسلّم إلى المسجد الأقصى، أصبح يحدث الناس بذلك فارتد ناس ممن كانوا آمنوا به وصدقوه، وسعوا بذلك إلى أبي بكر، فقالوا: هل لك في صاحبك ؟ يزعم أنه أسري به الليلة إلى بيت المقدس، فقال: أو قال ذلك ؟ قالوا: نعم، قال: لئن كان قال ذلك لقد صدق، قالوا فتصدقه أنه ذهب الليلة إلى بيت المقدس وجاء قبل أن يصبح ؟ قال نعم إني لأصدقه فيما هو أبعد من ذلك، أصدقه في خبر السماء في غدوة أو روحة، فلذلك سمي أبو بكر الصديق. ﴿رواه البيهقي. تفسير ابن كثير ج ٥ \ ص ۳, المرجع الاكبر
Artinya: Dari ‘Aisyah RA berkata; Ketika rosululloh SAW telah di Isrokan ke Masjil Aqsho lalu pagi-pagi rosululloh menceritakan kepada manusia hal tersebut maka sebagian orang-orang yang beriman dan percaya menjadi murtad, mereka (orang-orang yang murtad) dengan cerita itu kemudian mendatangi Abu Bakar dan berkata “apakah kamu (percaya) sahabatmu (Muhammad)? Dia (sahabatmu) berkata bahwa sesungguhnya ia di Isrokan tadi malam ke Baitul Maqdis/Muqoddas”, Abu bakar berkata “apa dia (Muhammad) berkata demikian?”, mereka berkata “iya”, Abu bakar berkata “sungguh jika ia (Muhammad) berkata demikian maka pasti benar”, mereka berkata “kamu percaya dia berangkat tadi malam ke Baitul Maqdis/Muqaddas dan datang (kembali) sebelum shubuh?” Abu bakar berkata “iya, sesungguhnya aku mempercayai (membenarkan) sesuatu yang lebih jauh dari itu, aku mempercayai (membenarkan) kabar langit di pagi dan sore”. Maka dari itu Abu Bakar di sebut Ash-Shiddiq. HR. Al-Baihaqi. Tafsir Ibnu Katsir Juz 5 Hal 3, Al-Marji’ul Akbar﴿.

No comments:

Post a Comment