اَلْفِيْلُ
SURAL AL-FIIL (GAJAH)
Surat ke 105 diturunkan di Makkah terdiri dari 5 ayat, 23
kata dan 96 huruf.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Alloh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ
بِأَصْحَابِ الْفِيلِ -١-
1. Tidakkah
engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhan-mu telah Bertindak terhadap
pasukan bergajah?
A lam taro (tidakkah kamu memperhatikan), yakni tidakkah kamu diberi tahu
dalam Al-Qur﮲an, hai
Muhammad! Kaifa fa‘ala robbuka (bagaimana Tuhan-mu telah Bertindak), yakni
bagaimana Tuhan-mu telah Mengazab dan berbuat sesuatu. Bi ash-hābil fīl
(terhadap tentara bergajah). Mereka adalah orang-orang An-Najasyi (raja Negos
"raja di negara Habasyah/Etiopia") yang bermaksud
menghancurkan Baitulloh. Pasukan yang dipimpin oleh Abrohah, Gubernur Yaman
yang hendak menghancurkan Ka’bah. Sebelum masuk ke kota Makah, pasukan tersebut
diserang burung-burung yang melemparinya dengan batu-batu kecil sehingga mereka
musnah.
أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ -٢-
2. Bukankah
Dia telah Menjadikan tipu daya mereka itu dalam kesia-siaan?
A lam yaj‘al kaidahum (bukankah Dia telah Menjadikan tipu daya mereka),
yakni perbuatan mereka.
Fī tadllīl (dalam kesia-siaan), yakni dalam kebatilan dan
kerugian.
وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْراً أَبَابِيلَ -٣-
3. Dan Dia
telah Mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,
Wa arsala ‘alaihim (dan Dia telah Mengirimkan kepada mereka), yakni untuk
menghancurkan mereka, Dia telah Menugaskan,, .Thoiran abābīl (burung yang berbondong-bondong), yakni
susul-menyusul.
تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ مِّن سِجِّيلٍ -٤-
4. Yang
melempari mereka dengan batu dari tanah yang dirbakar.
Tarmīhim (yang melempari mereka), yakni melemparkan kepada mereka. Bi hijārotim miη sijjīl (dengan batu dari tanah yang
terbakar), yakni dari tanah kering dan lumpur yang dibakar seperti bata merah.
Menurut satu pendapat, dari sijjīl yang ada di langit terdekat.
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُولٍ -٥-
5. Sehingga
mereka Dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan )ulat(.
Fa ja‘alahum ka ‘ashfim ma’kūl (lalu Dia Menjadikan mereka bak daun-daun
yang dimakan), yakni seperti daun-daun pepohonan yang digerogoti ulat.
No comments:
Post a Comment