Friday, 16 October 2015

Surat Al-Insyirah

اَلْاِنْشِرَاحُ/اَلشَّرْحُ
SURAT AL-INSYIROH/ASY-SYARH (MELAPANGKAN)
Surat ke 94 diturunkan di Makkah terdiri dari 8 ayat, 29 kata dan 103 huruf.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Alloh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ -١-
1. Bukankah Kami telah Melapangkan untukmu dadamu (Muhammad)?
A lam nasyroh laka shodrok (bukankah Kami telah Melapangkan untukmu dadamu). Ayat ini masih berhubungan dengan Firman-Nya, dan Dia Mendapati kamu sebagai seorang yang kekurangan, kemudian Dia Memberi kecukupan (Q.S. 93 adl-Dluhā: 8). Kemudian Alloh Ta‘ala Berfirman, a lam nasyroh laka. (bukankah Kami telah Melapangkan untukmu), hai Muhammad; shodrok .(dadamu), yakni hatimu untuk Islam? Bukankah Kami telah Melembutkan hatimu pada hari perjanjian, dengan makrifah, pemahaman, pertolongan, keyakinan, dan lain sebagainya? Menurut satu pendapat, bukankah Kami telah Melapangkan hatimu dengan kenabian? Dan Nabi SAW. mengiyakannya. Lalu Alloh Ta‘ala Berfirman lagi:
وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ -٢-
2. Dan Kami telah Menghilangkan bebanmu darimu,
Wa wadho‘nā ‘angka wizrok (dan Kami telah Menghilangkan beban [kesusahan-kesusahan yang diderita Nabi Muhammad SAW. dalam menyampaikan risalah] darimu), yakni Kami telah Menurunkan dosa darimu.
الَّذِي أَنقَضَ ظَهْرَكَ -٣-
3. Yang memberatkan punggungmu?
Alladzī ‘angqodho zhohrok (yang membebani punggungmu), yakni dosa yang membebani punggungmu. Menurut satu pendapat, yang telah membebani punggungmu dengan kenabian. Dan beliau pun mengiyakannya. Lalu Alloh Ta‘ala Berfirman lagi:
وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ -٤-
4. Dan Kami telah Meninggikan bagimu sebutanmu.
Wa rofa‘nā laka dzikrok (dan kami telah meninggikan bagimu sebutanmu), yakni telah meninggikan suaramu dengan adzan, doa, dan syahadat. Kamu akan disebut-sebut sebagaimana aku disebut. Nabi saw. Pun mengiyakannya. Selanjutnya alloh ta‘ala berfirman untuk menghibur nabi-nya sehubungan dengan kefakiran dan kesulitan yang beliau hadapi.
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً -٥-
5. Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,
Fa inna ma‘al ‘usri yusrō (karena sesungguhnya di samping kesulitan itu ada kemudahan), yakni di samping kesempitan itu ada kelapangan.
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً -٦-
6. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.
 Inna ma‘al ‘usri yusrō (sesungguhnya di samping kesulitan itu ada kemudahan), yakni di samping kesempitan itu ada kelapangan. Alloh Ta‘ala Menyebut satu kesulitan di antara dua kemudahan.
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ -٧-
 7. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),
Fa idzā faroghta (kemudian apabila kamu telah selesai) dari pertempuran, jihad, dan peperangan. Faηshob (maka bersungguh-sungguhlah) dalam beribadah. Menurut satu pendapat, fa idzā faroghta (kemudian apabila kamu telah selesai) dari sholat wajib; faηshob (maka bersungguh-sungguhlah) dalam berdoa. Sebagian mufasir menafsirkan jika engkau (Muhammad) telah selesai berdakwah, beribadahlah kepada Alloh; jika telah selesai urusan dunia, kerjakanlah urusan akhirat. Ada lagi yang mengatakan, “Jika telah mengerjakan sholat, berdoalah.”
وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ -٨-
Dan hanya kepada Tuhan-mu, hendaklah kamu berharap.
Wa ilā robbika farghob (dan hanya kepada Tuhan-mu, hendaklah kamu berharap), yakni dan untuk segala keperluanmu, maka panjatkanlah kepada Tuhan-mu.

No comments:

Post a Comment