اَلْكَافِرُونَ
SURAT AL-KAAFIRUUN (ORANG-ORANG KAFIR)
Surat ke 109 diturunkan di Madinah (ada yang mengatakan
diturunkan di Makkah) terdiri dari 6 ayat, 26 kata dan 74 huruf.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Alloh yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ
-١-
1. Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir!
Katakanlah,
Hai orang-orang kafir, Qul yā ayyuhal kāfirūn (katakanlah, Hai orang-orang
kafir). Ayat ini berhubungan dengan orang-orang yang mengolok-olok, yaitu Al-‘Ash
bin Wa-il As-Sahmi dan Al-Walid bin Al-Mughirah serta kawan-kawan mereka yang
berkata, Muhammad, berserah dirilah kepada tuhan-tuhan kami, nanti kami pun
akan menyembah Tuhan yang kamu sembah. Maka Alloh Ta‘ala Menurunkan ayat, qul
yā ayyuhal kāfirūn (katakanlah, Hai orang-orang kafir) yang mengolok-olok Alloh
Ta‘ala dan Al-Qur﮲an!
لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ
-٢-
2. Aku tidak akan menyembah apa-apa yang kalian sembah,
Lā
a‘budu mā ta‘budūn (aku tidak akan menyembah apa-apa yang kalian sembah), yakni
berhala-berhala, selain Alloh Ta‘ala.
وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا
أَعْبُدُ -٣-
3. Dan kalian bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
Wa lā aηtum
‘ābidūna (dan kalian bukan penyembah), yakni kalian pun tidak akan menyembah. Mā
a‘bud (Tuhan yang aku sembah). Keduanya berkenaan dengan masa yang akan datang.
وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ
-٤-
4. Dan aku bukanlah
penyembah apa-apa yang kalian sembah,
Wa lā
ana ‘ābidūm mā ‘abattum (dan aku bukanlah penyembah apa yang kalian sembah)
selain Alloh Ta‘ala.
وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ -٥-
5. Dan kalian bukan
pula penyembah Tuhan yang aku sembah.
Wa lā
aηtum ‘ābidūna mā a‘bud (dan kalian bukan pula penyembah Tuhan yang aku
sembah). Hal ini berkenaan dengan masa lalu. Menurut satu pendapat, lā a‘budu
mā ta‘budūn (aku tidak akan menyembah), yakni aku tidak akan mengesakan; mā
ta‘budūn (apa-apa yang kalian sembah), yakni apa-apa yang kalian esakan selain
Alloh Ta‘ala; wa lā aηtum ‘ābidūna (dan kalian pun bukanlah penyembah), yakni
bukanlah orang-orang yang mengesakan; mā a‘bud. (Tuhan yang aku sembah), yakni
Tuhan yang aku esakan; wa lā ana ‘ābidūm. (dan aku bukanlah penyembah), yakni
bukanlah orang yang mengesakan; mā ‘abattum (apa yang kalian sembah), yakni apa
yang kalian esakan selain Alloh Ta‘ala; wa lā aηtum ‘ābidūna (dan kalian bukan
pula penyembah), yakni bukan pula orang-orang yang mengesakan; mā a‘bud (Tuhan
yang aku sembah), yakni Tuhan yang aku esakan.
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ -٦-
6. Bagi kalianlah
agama kalian, dan bagi akulah agamaku.
Lakum
dīnukum (bagi kalianlah agama kalian), yakni tanggung jawab kalianlah agama
kalian yang kufur dan syirik kepada Alloh Ta‘ala.
Wa liya dīn (dan bagi akulah agamaku), yakni Islam dan
keimanan kepada Alloh Ta‘ala. Selanjutnya ayat ini dinasakh (dihapus/disalin)
oleh ayat qital (ayat tentang perang). Dan sesudah itu beliau pun memerangi
mereka.
No comments:
Post a Comment