Semua amal membutuhkan niat, dan dengan niat tersebut amal akan dinisbatkan (dihubungkan) atau disahkan. Nabi Muhammad SAW bersabda:
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ...
[صحيح البخاري - ج 1 ص 3]
Sesungguhnya sahnya amal itu tergantung niatnya... [Ṣoḥîḥul Bukhôrî Juz 1 Halaman 3]
Tak terkecuali puasa, puasa juga harus (wajib) diniati dengan
tata cara yang benar.
وفرضه أي الصوم نية بالقلب ولا يشترط
التلفظ بها بل يندب إلى أن قال ... لكل يوم. [فتح المعين - ص ٢٦١]
Wajibnya puasa adalah niat dengan hati, dan tidak disyaratkan
melafalkan niat, tetapi melafalkan niat adalah sunnah. (Wajibnya niat yaitu)
setiap hari (malam hari). [Fathul Mu'in Halaman 261]
وشرط لفرضه أي الصوم ولو نذرا أو كفارة
أو صوم استسقاء أمر به الإمام تبييت أي إيقاع النية ليلا: أي فيما بين غروب الشمس
وطلوع الفجر. [فتح المعين - ص ٢٦١]
Dan disyaratkan bagi wajibnya puasa walaupun nadzar, kafaroh atau puasa
istisqo' dengan perintah pimpinan 'MENGINAPKAN' niat di malam hari, maksudnya
di waktu antara terbenamnya matahari dan terbitnya fajar [Fathul Mu'in Halaman 261]
Niat harus dilakukan disetiap malam hari, adapun waktunya
ialah antara terbenamnya matahari (Maghrib) sampai terbit fajar (waktu Shubuh)
فأقل النية المجزئة: نويت صوم رمضان،
ولو بدون الفرض على المعتمد. [إعانة الطالبين ج ٢ ص ٢٥٢]
Paling sedikitnya niat yang mencukupi : "nawaitu ṣouma romaḍôn", walaupun tanpa menyebutkan
"fardhu" menurut pendapat yang bisa dijadikan pegangan. [I’anatuṭ Ṭolibin Juz 2 Halaman 252]
(وأكملها)
أي النية: (نويت صوم غد عن أداء فرض رمضان) بالجر لاضافته لما بعده (هذه السنة لله
تعالى) لصحة النية حينئذ اتفاقا. [إعانة الطالبين - ج ٢ ص ٢٥٣]
Paling sempurnanya niat : "nawaitu ṣouma godin ‘an adȃi farḍi romaḍôni" dengan mengejerkan (lafal
romaḍôn) karena diidhofahkan ke lafal sesudahnya "hȃḋihis sanati lillȃhi ta’ȃlȃ" karena sahnya niat apabila dibaca jer menurut kesepakatan ulama. [I’anatuṭ Ṭolibin Juz 2 Halaman 253]
(قوله:
بالجر لإضافته لما بعده) أي يقرأ رمضان بالجر بالكسرة، لكونه مضافا إلى ما بعده،
وهو اسم الإشارة. [إعانة الطالبين - ج ٢ ص ٢٥٣]
Ucapan penulis kitab 'dibaca jer karena diidhofahkan ke lafal
sesudahnya' maksudnya lafal ROMAḌÔN dibaca jer dengan harokat kasroh,
karena lafal ROMAḌÔN disandarkan ke lafal sesudahnya yaitu isim isyaroh (hȃḋihî) [I’anatuṭ Ṭolibin Juz 2 Halaman 253]
Kesimpulan: Lafal niat puasa adalah : "nawaitu ṣouma godin ‘an adȃi farḍi romaḍôni hȃḋihis sanati lillȃhi
ta’ȃlȃ"
Lafal romaḍôn yang umumnya dibaca ROMAḌÔNA yang benar adalah ROMAḌÔNI.
Karena manusia tidak lepas dari lupa maka disunnahkan
mengikuti Imam Malik
ويسن أيضاً أن ينوي أوَّل ليلة من رمضان
صوم جميع رمضان على مذهب مالك، لأنه يجزئ لجميع الشهر، ويقلده خشية أن ينسى
التبييت في بعض الليالي. [بشرى الكريم بشرح مسائل التعليم ص ٥٤٥]
Dan disunnahkan juga berniat di awal malam romaḍôn PUASA SEMUA ROMAḌÔN sesuai Madzhab Imam Malik, karena
niat tersebut bisa mencukupi semua (niat) sebulan, dan berniat taqlid (mengikuti) Imam Malik
khawatir lupa tidak berniat pada malam hari di sebagian malam. [Busyrol Karim Halaman 545]
Lafal niat untuk semua romadhon (sebulan penuh) :
نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ
رَمَضَانِ هٰذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلّٰهِ
تَعَالَى
Nawaitu
ṣouma jamî’i syahri romaḍôni hȃḋihis sanati taqlîdan
lil-imȃm Mȃlik
Saya berniat puasa semua bulan romaḍon tahun ini mengikuti Imam Malik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar