Bulan Robi’ul Awal adalah bulan kelahiran nabi Muhammad SAW.. Di bulan Robi’ul Awal banyak sekali orang yang bergembira karena nabi Muhammad SAW lahir pada bulan tersebut. Kegembiraannya diwujudkan dengan berbagai macam cara dan acara sebagai bentuk cinta. Tetapi ada hal yang harus diingat; cinta tidak cukup dengan ucapan saja. Jangan ada anggapan “yang penting mencintai nabi Muhammad SAW kelak diakhirat akan bersama nabi, tidak begitu”. Mencintai nabi Muhammad harus ada pembuktian dan pengorbanan. Lihatlah keterangan berikut:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ ﷺ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ مَتَى السَّاعَةُ؟ قَالَ: وَمَا أَعْدَدْتَ لِلسَّاعَةِ؟ قَالَ: حُبَّ اللَّهِ وَرَسُولِهِ قَالَ: فَإِنَّكَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ... وقوله فى الذى سأله عن الساعة، فقال: ما أعددت لها؟ فقال: ما أعددت لها كثير صيام ولا صلاة ولا صدقة ولكنى أحب الله ورسوله قال: فأنت مع مَنْ أحببت. وفى الحديث الآخر: المرء مع مَنْ أحبّ. فيه أنَّ محبة الله ومحبة نبيه الاستقامة على طاعتهما وترك مخالفتهما، وإذا أحبهما تأدب بأدب شريعتهما، ووقف عند حدودهما (إكمال المعلم بفوائد مسلم ج ٨ ص ١١٩)
Artinya: Dari Anas Bin Malik berkata: Seorang laki-laki datang kepada rosululloh SAW lalu berkata: Wahai rosululloh, kapan kiamat? Rosul bersabda: Dan apa yang kamu siapkan untuk kiamat? Dia berkata: Cinta Alloh dan rosul-Nya. Rosul bersabda: Maka sungguh kamu bersama orang yang kamu cintai... Sabda rosul kepada orang yang bertanya tentang kiamat, lalu rosul bersabda: Apa yang kamu siapkan untuk kiamat? Dia berkata: Aku tidak menyiapkan untuk kiamat banyaknya puasa, ṣolat dan tidak pula sedekah, tetapi aku mencintai Alloh dan rosul-Nya. Rosul bersabda: Maka kamu bersama orang yang kamu cintai. Dalam Hadiṡ lain (rosul bersabda): Seseorang bersama orang yang dia cintai. Dalam hal ini, sesungguhnya mencintai Alloh dan mencintai nabi-Nya adalah istiqomah mentaati Alloh dan nabi-Nya dan meninggalkan menyelisihinya, dan bila mencintai Alloh dan nabi-Nya maka beradab dengan adab syari’at Alloh dan nabi-Nya dan juga berhenti (meninggalkan) larangan-larangan Alloh dan rosul-Nya. (Ikmalul Mu’allim Bifawaidi Muslim Juz 8 Halaman 119)
Dalam hadiṡ tersebut ada ucapan “Aku tidak menyiapkan untuk kiamat banyaknya puasa, ṣolat dan tidak pula sedekah, tetapi aku mencintai Alloh dan rosul-Nya”, ini adalah ungkapan merendah diri, tidak pantas bila menjawab “Aku sudah banyak puasa, ṣolat dan sedekah”, bukankah masuk surga adalah rahmat dan anugerah Alloh, bukan karena amal? Dalam referensi lain:
فائدة: لمحبته ﷺ علامات، فإن من أحب شيئاً ظهرت عليه آثاره وعلامات محبته عليه، وإلا فلا يكون صادقاً في حبه، وكان مدعياً. فمن علامات محبته ﷺ: استكمال سنتة ونصرها والذب عنها، واتباع أقواله وأفعاله، وامتثال أوامره واجتناب نواهيه، والتأدب بآدابه في عسره ويسره ومنشطة ومكرهه (المجالس الوعظية ج ١ ص ٤٠٩)
Artinya: Faidah; Cinta kepada nabi Muhammad SAW ada tanda-tandanya, karena orang yang mencintai sesuatu niscaya akan tampak kesan padanya dan ada tanda-tanda cinta kepadanya, jika tidak, maka cintanya tidak jujur (cinta bohong) dan hanya mengaku-ngaku. Sebagian tanda-tandanya cinta kepada nabi Muhammad SAW: menyempurnakan sunnahnya, menolong sunnahnya, menolak (yang membahayakan), mengikuti sabda-sabdanya dan perbuatan-perbuatannya, melakukan perintahnya, menjauhi larangannya, beradab dengan adabnya dalam keadaan mudah, sulit, semangat dan dalam keadaan tidak senang (Al-Majalisul Wa’ẓiyah Juz 1 Halaman 409)
Yang namanya cinta kepada nabi Muhammad yaitu harus ittiba’ (mengikuti) nabi dalam semua perkara juga dalam situasi dan kondisi apapun.