Monday, 7 March 2016

Dalil sholawat



اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
            Alḥamdu lillāhil lażī ja’alal Qur'ana wa aḥādīṡan nabiyyil muṣṭofā fil ihtidāi miṡlan nujūm, wa asyhadu al lā ilāha illallōhu wa anna Muhammadar rosūlullōhil lażī a‘thōhu asrōrol ’ulūm, waṣ ṣolātu was salāmu ’alā afḍoli kholqihi Muhammadin al-mab’ūṡi bil mu‘jizāt, wa ’alā ālihi maṣōbiḥid dilālāt, wa aṣḥābihi aŋjumil hidāyāt.
            Amma ba‘du, ini adalah tulisan singkat yang berisi tentang perjalanan sholawat dan dakwah yang disertai dalil-dalil. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi penulis dan siapa saja yang membacanya.
Metode dakwah yang berhaluan NU sangat banyak. Dengan berbagai metode yang berbeda-beda para ’ulama' NU bangkit untuk berdakwah. Kaum Nahdliyin (NU) dikumpulkan lalu didakwahi. Ada yang dikumpulkan dengan ritual membaca maulid Nabi SAW, rotib, manaqib, istigoṡah dll. Semua itu sebuah taktik agar visi dan misi dakwah bisa tercapai. Alhamdu lillah, berkat rahmat dari Alloh SWT berdirilah sebuah komunitas yang bernama "JANUR MUHAMMAD" yang kepanjangannya yaitu ‘‘Jā'a Nūru Muhammadin’’ pada tahun 2015 M diwilayah Manisharjo, Cabeyan dan meluas ke sebagian daerah di Juron. Sebenarnya "JANUR MUHAMMAD" sudah ada sejak tahun ........ (maaf, penulis kurang tahu) hanya saja belum diberi nama. Wilayah Manisharjo meliputi: Pencil, Tengklik, Menggung Sambi dan Tungkluk. Wilayah Cabeyan meliputi: Ngringin Anom, Cabeyan, Pundungsari, Tundungan dan Plarung. Wilayah Juron: Bandang. Komunitas tersebut bergerak menjalankan visi dan misi dakwah dengan memakai ritual maulidan (Maulid Simthud Duror). Simthud Duror adalah sebuah buku kecil yang berisi tentang sejarah Nabi Muhammad SAW. yang ditulis oleh As-Sayyid Al-Ḥabib ’Ali bin Muhammad bin Ḥusain Al-Ḥabsyi. Buku tersebut dibaca setiap Kamis (malam Jum’at) dan setiap Sabtu Kliwon (malam Minggu Legi) berkeliling dari Masjid ke Masjid supaya lisan kita basah menyebut-nyebut nama junjungan kita yaitu Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad bersabda:
مَنْ أَحَبَّ شَيْئًا أَكْثَرَ مِنْ ذِكْرِهِ (الديلمى عن عائشة) ﴿جامع الأحاديث - ج 41 / ص 377
Barang siapa menyukai sesuatu maka ia memperbanyak menyebutnya. (HR. Ad-Dailami dari ’Aisyah) Jami’ul Ahadits Juz 41 Hal 377﴿
            Maulid Simthud Duror dibaca setiap Kamis (malam Jum’at) dan setiap Sabtu Kliwon (malam Minggu Legi) agar terbiasa menyebut nama junjungan kita, yaitu Nabi agung Muhammad SAW yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa mahabbah (cinta) kepada beliau. Seseorang tidak dikatakan cinta apabila tidak sering menyebut atau mengingat-ingatnya. Apabila tidak sering menyebut-nyebut Nabi Muhammad berarti cintanya kepada beliau kecil atau tidak cinta sama sekali. Orang yang tidak cinta Nabi Muhammad kecil kemungkinan akan mengikuti jejaknya. Orang yang tidak mengikuti jejak beliau bisa dipastikan tidak cinta kepada Alloh SWT..

{قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي} أي فاتبعوا ديني فإنكم إذا اتبعتم ديني فقد أطعتم الله فالله تعالى يحب كل من أطاعه {يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ} أي إن اتبعتم شريعتي يرض الله عنكم ويكشف الحجب عن قلوبكم بالتجاوز عما سلف من ذنوبكم {وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (ال عمران 31)} لمن يتحبب إليه بطاعته ﴿مراح لبيد لكشف معنى القرآن المجيد - ج 1 / ص 121
{Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Alloh,  maka ikutilah aku}, maksudnya maka ikutilah agamaku, karena sesungguhnya kalian apabila mengikuti agamaku maka kalian benar-benar taat kepada Alloh, Alloh ta’ala menyukai orang yang taat kepada-Nya, {niscaya Alloh Mencintaimu dan Mengampuni dosa-dosamu}, maksudnya jika kalian mengikuti syari’atku maka Alloh meriḍoi kalian dan membuka tabir dari hati kalian dengan  mengampuni dosa-dosa kalian yang telah berlalu.” {Alloh Maha Pengampun, Maha Penyayang (Ali ’Imron: 31} kepada orang yang memperlihatkan cintanya dengan mentaati-Nya. Muroh Labid Likasyfi Ma‘nal Qur'anil Majid Juz 1 Hal 121﴿.
Banyak kalangan muda mudi yang sudah melupakan siapa yang harus disebut, diingat dan dicintai di dalam hati sanubari. Yang melekat dalam hati mereka kebayakan adalah artis atau grup band, bukan Nabi Muhammad. Nabi SAW. bersabda:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، أَنَّهُ قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَتَى قِيَامُ السَّاعَةِ؟ فَقَامَ النَّبِيُّ إِلَى الصَّلَاةِ، فَلَمَّا قَضَى الصَّلَاةَ، قَالَ: "أَيْنَ السَّائِلُ عَنِ الْقِيَامَةِ؟" قَالَ الرَّجُلُ: أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: "مَا أَعْدَدْتَ لَهَا؟" قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَا أَعْدَدْتُ لَهَا كَبِيرَ صَلَاةٍ وَلَا صَوْمٍ، إِلَّا إِنِّي أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ، فَقَالَ النَّبِيُّ : "الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ، وَأَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ". ﴿صحيح ابن حبان - ج 16 / ص 345
Dari Anas bin malik, sesungguhnya ia berkata: Telah datang seorang laki-laki kepada Nabi SAW. lalu dia berkata: Wahai utusan Alloh, kapan berdirinya kiamat?. Lalu Nabi berdiri sholat, setelah selesai sholat beliau bersabda: Mana orang yang bertanya tentang kiamat?. Laki-laki itu berkata: Saya wahai utusan Alloh. Nabi bertanya: Apa yang kamu persiapkan untuk kiamat?. Laki-laki itu berkata: Wahai utusan Alloh, Saya tidak mempersiapkan besarnya sholat dan bukan (juga) puasa, kecuali sesungguhnya saya mencintai Alloh dan Rosul-Nya. Lalu Nabi bersabda: Seseorang (akan) bersama orang yang ia sukai, dan kamu (akan) bersama orang yang kamu sukai. Shohih Ibnu Hibban Juz 16 Hal 345﴿
            Perhatikan hadits diatas yang bergaris bawah! Orang yang mengidolakan artis atau grup band tentu ia akan menyukainya dan juga mengikutinya. Artis atau grup band yang disukai tersebut cenderung diikuti dalam aspek kehidupannya, padahal mereka kurang meberi teladan kebaikan yang dapat dipetik sebagai bekal untuk menjalani kehidupan yang kekal abadi (akhirat). Orang yang mencintai Nabi Muhammad akan mengikuti beliau dan suatu saat akan bersama orang yang diikuti di surga, in syā Alloh, amīn.
Satu-satunya teladan yang baik dan yang harus diikuti ialah Nabi Muhammad SAW.. Alloh berfirman:
{لَقَدْ كانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ} أي خصلة حسنة حقها أن يقتدي بها على سبيل الإيجاب في أمور الدين، وعلى سبيل الاستحباب في أمور الدنيا {لِمَنْ كانَ يَرْجُوا اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ} أي يرجو ثواب الله واليوم الآخر خصوصا {وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيراً} باللسان والقلب (الأحزاب 21) ﴿مراح لبيد لكشف معنى القرآن المجيد - ج 2 / ص 250
{Sungguh benar-benar telah ada pada (diri) Rosululloh itu suri teladan yang baik bagimu} maksudnya pekerti yang baik yang wajib diikuti didalam urusan agama, dan sunnah diikuti didalam urusan dunia {(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Alloh dan (kedatangan) hari Kiamat} maksudnya mengharap pahala dari Alloh dan khususnya hari kiamat {dan yang banyak mengingat Alloh} dengan lisan dan hati (Al-Ahzab: 21). Muroḥ Labid Likasyfi maʻna Al-Qur'an Al-Majid Juz 2 Hal 250﴿.
            Rasa cinta itu sangat penting ditumbuhkan untuk menjalin hidup sosial. Nabi SAW. bersabda:
عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ ﴿صحيح البخاري - ج 1 / ص 12
Dari Anas, dari Nabi SAW., beliau bersabda: Salah satu kalian belum dikatakan beriman (sempurna) hingga menyukai saudaranya (sesama muslim) seperti menyukai dirinya sendiri. Shohihul Bukhori Juz 1 Hal 12﴿.
            Rasa suka terhadap orang lain dan rasa suka terhadap diri sendiri kedudukannya sama. Apabila sesama umat Islam masih mementingkan diri sendiri, tidak mau tahu orang lain, masa bodoh, cuek dll berarti imannya belum sempurna. Kesamaan kedudukan cinta kepada diri sendiri dan orang lain menjadi salah satu ukuran sempurnannya iman, kemudian seberapa besar kita mencintai Nabi Muhammad SAW.? Nabi SAW bersabda:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ : لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَوَالِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ ﴿صحيح مسلم – ج 1 / ص 67
Dari Anas bin Malik, ia berkata: Rosululloh SAW. bersabda: Salah satu kalian belum dikatakan beriman (sempurna) hingga aku (Muhammad) menjadi orang yang paling dicintai menurut dia daripada anaknya, orang tuanya dan manusia seluruhnya. Shohih Muslim Juz 1 Hal 67﴿.
            Kecintaan kepada Nabi Muhammad harus menempati urutan nomor satu di hati setiap insan muslim. Nabi Muhammad tidak boleh dikalahkan oleh orang lain, karena orang yang dicintai atau diidolakan akan cenderung diikuti. Orang yang mengidolakan artis, gaya hidupnya akan mirip artis. Orang yang mengidolakan grup band gaya hidupnya akan mirip grup band. Dan orang yang mengidolakan Nabi Muhammad niscaya perilaku hidupnya akan mengikuti jejak beliau SAW.. Agar bisa mengikuti Nabi Muhammad maka harus mencintainya terlebih dahulu. Agar bisa mencintainya banyak sekali caranya, salah satu caranya yaitu dengan berṣolawat kepada Nabi Muhammad. Alloh berfirman:
{إنَّ اللَّه وَمَلَائِكَته يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيّ} مُحَمَّد صلى الله عليه وسلم {يأيها الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا} أَيْ قُولُوا اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدنَا مُحَمَّد وَسَلِّمْ ﴿تفسير الجلالين - ج 1 / ص 559
{Sesungguhnya Alloh dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi} Muhammad SAW. {Wahai orang-orang yang beriman! Berṣolawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya}. (Al-Aḥzab: 56) Maksudnya ucapkanlah "Allohumma sholli ’ala sayyidina Muhammad wa sallim. Tafsir Jalalain Juz 1 Hal 559﴿.
Ṣolawat dari Alloh berarti memberi rahmat; dari malaikat berarti memohonkan ampunan dan kalau dari orang-orang Mukmin berarti berdoa agar diberi rahmat, seperti dengan perkataan: “Allōhumma ṣolli ’alā Muhammad” artinya "ya Alloh, berilahlah rahmat pengagungan kepada (Nabi) Muhammad" atau seperti perkataan: “Assalāmu ’alaika ayyuhan nabi”, artinya "semoga keselamatan kepadamu wahai Nabi" dan sholawat-sholawat yang sejenisnya. Ayat di atas adalah ayat yang merintahkan untuk berṣolawat. Alloh merintah ṣolat tetapi Alloh tidak ṣolat, Alloh merintah puasa tetapi Alloh tidak berpuasa, Alloh merintah zakat tetapi Alloh tidak berzakat, Alloh merintah haji tetapi Alloh tidak berhaji. Berbeda dengan ṣolawat, Alloh merintah ṣolawat tetapi Alloh berṣolawat dahulu. Mari kita renungkan, sebelum Alloh merintah ṣolawat terlebih dahulu Alloh sudah berṣolawat sebagai teladan. Sebuah perintah yang telah dilakukan Alloh berarti perintah itu sangat penting. Apabila Alloh sebagai sang pencipta berṣolawat kepada Nabi Muhammad, lalu bagaimana manusia? Sepantasnya manusia juga berṣolawat walaupun tidak ada perintah berṣolawat apalagi umatnya Nabi Muhammad SAW., terlebih ada perintahnya seperti dalam surat Al-Aḥzab ayat 56.
Berikut ini dalil-dalil ṣolawat. Nabi barsabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ قَالَ: مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى الله عَلَيْهِ عَشْرًا ﴿صحيح مسلم - ج 1 / ص 306
Dari Abi Huroiroh sesungguhnya Rosululloh SAW bersabda: Barang siapa berṣolawat kepadaku satu kali maka Alloh berṣolawat kepadanya sepuluh kali Shohih Muslih Juz 1 Hal 306﴿.
عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ، عَنْ أَبِيهِ،عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا فَلْيُكْثِرْ عَدَدَ ذَلِكَ أَوْ لِيُقِلَّ ﴿فضل الصلاة على النبي - ج 1 / ص 25
Dari Isḥaq bin ʼAbdillah bin Abi olḥah dari ayahnya dari kakeknya berkata: Rosululloh SAW. bersabda: Barang siapa berṣolawat kepadaku satu kali maka Alloh berṣolawat kepadanya sepuluh kali, maka perbanyaklah hitungannya atau sedikitkanlah Faḍluṣ Ṣolati ʼAlan Nabi Juz 1 Hal 25﴿.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وَحَطَّ عَنْهُ عَشْرَ سَيِّئَاتٍ ﴿مصنف ابن أبي شيبة - ج 2 / ص 253
Dari Anas bin Malik berkata: Rosululloh SAW. bersabda: Barang siapa berṣolawat kepadaku satu kali maka Alloh berṣolawat kepadanya sepuluh ṣolawat, dan mengampuni sepuluh kejelekan Muṣonnaf Ibni Abi Syaibah Juz 2 Hal 253﴿.
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ فِيْ يَوْمٍ أَلْفَ مَرَّةٍ لَمْ يَمُتْ حَتَّى يُبَشَّرُ بِالْجَنَّةِ (أبو الشيخ عن أنس) ﴿جامع الأحاديث - ج 21 / ص 11
Barang siapa berṣolawat kepadaku didalam satu hari seribu kali maka tidak akan meninggal hingga diberi kabar gembira dengan (masuk) surga. (HR. Abu Syaikh dari Anas) Jamiʼul Ahadits Juz 21 Hal 11﴿.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا، وَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ عَشْرًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ مِائَةً، وَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ مِائَةً كَتَبَ اللَّهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ: بَرَاءَةً مِنَ النِّفَاقِ، وَبَرَاءَةً مِنَ النَّارِ، وأَسْكَنَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ الشُّهَدَاءِ ﴿المعجم الأوسط - ج 7 / ص 187
Dari Anas bin Malik berkata: Rosululloh SAW. bersabda: Barang siapa berṣolawat kepadaku satu kali ṣolawat maka Alloh berṣolawat kepadanya sepuluh kali dan barang siapa berṣolawat kepadaku sepuluh kali maka Alloh berṣolawat kepadanya seratus kali dan barang siapa berṣolawat kepadaku seratus kali maka Alloh menulis diantara kedua matanya: (orang ini) bebas dari kemunafikan, bebas dari neraka dan Alloh menempatkannya dihari kiamat beserta orang-orang yang mati syahid. Al-Muʻjamul Ausath Juz 7 Hal 187﴿.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : مَنْ نَسِيَ الصَّلَاةَ عَلَيَّ، خَطِئَ طَرِيقَ الْجَنَّةِ ﴿سنن ابن ماجه - ج 1 / ص 294
Dari Ibni ʼAbbas berkata: Rosululloh SAW. bersabda: Barang siapa melupakan ṣolawat kepadaku, maka dia salah jalan surga(nya) Sunan Ibni Majah Juz 1 Hal 294﴿.
عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : أَلَا إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً ﴿مسند أبي يعلى الموصلي - ج 8 / ص 427
Dari Ibni Mas’ud berkata: Rosululloh SAW. bersabda: Ingatlah, sesungguhnya paling utamanya manusia (yang bersama) denganku pada hari kiamat adalah yang paling banyak berṣolawat kepadaku. Musnad Abi Ya‘la Al-Maushili Juz 8 Hal 427﴿.
عَنْ أَوْسِ بْنِ أَوْسٍ الثَّقَفِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : إِنَّ أَفْضَلَ أَيَّامِكُمْ يَوْمُ الْجُمُعَةِ، فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ قُبِضَ وَفِيهِ النَّفْخَةُ وَفِيهِ الصَّعْقَةُ فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلَاةِ فِيهِ، فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ عَلَيَّ مَعْرُوضَةٌ ﴿المعجم الأوسط - ج 5 / ص 97
Dari Aus bin Aus Aṡ-Ṡaqofi berkata: Rosululloh SAW. bersabda: Sesungguhnya paling utamanya hari kalian ialah hari Jum’at, di hari itu (Jum’at) Adam diciptakan, dan di hari itu (Jum’at) Adam wafat, dan di hari itu (Jum’at) sangkakala di tiup, dan di hari itu (semua makhluq) mati, makanya perbanyaklah ṣolawat dan di hari itu (Jum’at) karena ṣolawat kalian diperlihatkan kepadaku. Al-mu‘jam Al-Ausat Juz 5 Hal 97﴿.
عَنْ كَعْبٍ عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: صَلُّوا عَلَيَّ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ عَلَيَّ زَكَاةٌ لَكُمْ، وَسَلُوا اللّٰهَ لِيَ الْوَسِيلَةَ ﴿فضل الصلاة على النبي - ج 1 / ص 49
Dari Ka‘b dari Nabi bersabda: Berṣolawatlah kalian kepadaku, maka sesungguhnya ṣolawat kalian kepadaku pembersih kalian, dan jadikanlah aku sebagai lantaran (mendekatkan diri) kepada Alloh. Fadhlush Sholati ’Alan Nabi SAW Juz 1 Hal 49﴿.
أَكْثِرُوا الصَّلَاةَ عَلَىَّ فَإِنَّ اللهَ وَكَّلَ بِيْ مَلَكًا عِنْدَ قَبْرِيْ فَإِذَا صَلَّى عَلَىَّ رَجُلٌ مِن أُمَّتِيْ قَالَ لِيْ ذٰلِكَ الْمَلَكُ يَا مُحَمَّدُ إِنَّ فُلَانَ بْنِ فُلَانٍ صَلَّى عَلَيْكَ السَّاعَةَ (الديلمى عن أبى بكر) ﴿جامع الأحاديث - ج 5 / ص 363
Perbanyaklah ṣolawat kepadaku, karena sesungguhnya Alloh mewakilkan malaikat untukku disisi kuburku, apabila seorang laki-laki dari umatku berṣolawat kepadaku maka malaikat tersebut berkata kepadaku: wahai Muhammad, sesungguhnya fulan bin fulan berṣolawat kepadamu sekarang. (HR. Al-Dailami dari Abu Bakar) Jami’ul Aḥadits Juz 5 Hal 363﴿.
            Dalam hadiṡ diatas ada redaksi laki-laki, wanita juga termasuk.
أَكْثِرُوا الصَّلَاةَ عَلَىَّ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ عَلَيَّ مَغْفِرَةٌ لِّذُنُوْبِكُمْ وَاطْلُبُوْا لِي الدَّرَجَةَ وَالْوَسِيْلَةَ فَإِنَّ وَسِيْلَتِىْ عِنْدَ رَبِّيْ شَفَاعَةٌ لَّكُمْ (ابن عساكر عن السيد الحسن) ﴿جامع الأحاديث - ج 5 / ص 363﴾
Perbanyaklah ṣolawat kepadaku, karena sesungguhnya ṣolawat kalian kepadaku (menjadi) pengampunan dosa-dosa kalian, dan carilah terhadapku kedudukan dan perantaraan, karena sesungguhnya perantaraanku disisi Tuhanku adalah syafa’at bagi kalian. (HR. Ibnu ’Asakir dari As-Sayyid Ḥasan) Jami’ul Aḥadits Juz 5 Hal 363﴿.
زَيِّنُوْا مَجَالِسَكُمْ بِالصَّلَاةِ عَلَيَّ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ عَلَيَّ نُوْرٌ لَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (الديلمى عن ابن عمر. أبو نعيم عن أبى أمامة) ﴿جامع الأحاديث - ج 13 / ص 198
Hiasilah majlis-majlis kalian dengan ṣolawat kepadaku, karena sesungguhnya ṣolawat kalian kepadaku adalah cahaya bagi kalian di hari kiamat. (HR. Ad-Dailami dari Ibnu ’Umar dan Abu Na’im dari Umamah) Jami’ul Aḥadits Juz 13 Hal 198﴿.
عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : أَلَا إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً ﴿مسند أبي يعلى الموصلي - ج 8 / ص 427
Dari Ibnu Mas’ud berkata: Rosululloh SAW bersabda: Ingatlah, sesungguhnya paling utamanya manusia denganku pada hari kiamat ialah mereka yang paling banyak berṣolawat kepadaku. Musnad Abi Ya‘la Al-Maushili Juz 8 Hal 427﴿.
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ، قَالَ: كُلُّ دُعَاءٍ مَحْجُوبٌ عَنِ السَّمَاءِ حَتَّى يُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، مَا مِنْ دُعَاءٍ اِلَّا بَيْنَهُ وَبَيْنَ اللهِ حِجَابٌ، حَتىَّ يُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ ﴿الأربعين من الأحاديث النبوية لابن الرسام - ج 1 / ص 57
Dari ’Ali bin Abi olib berkata: Setiap do’a terhalang dari langit hingga berṣolawat kepada (Nabi) Muhammad, dan kepada keluarga (Nabi) Muhammad. Tidak ada do’a kecuali diantaranya dan antara Alloh (ada) penghalang hingga berṣolawat kepada (Nabi) Muhammad, dan keluarga (Nabi) Muhammad. Al-Arba’in Minal Aḥadits An-Nabawiyah Libnir Rossam Juz 1 Hal 57﴿.       
عَن الْحَارِث عَن عَليّ عَلَيْهِ السَّلَام عَن النَّبِي قَالَ مَا مِنْ دُعَاءٍ إِلَّا بَيْنَهُ وَبَيْنَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حِجَابٌ حَتَّى يُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ فَإِذَا صَلَّى عَلَى مُحَمَّدٍ انْخَرَقَ الْحِجَابُ وَاسْتُجِيْبَ الدُّعَاءُ وَإِذَا لَمْ يُصَلِّ عَلَى النَّبِي لَمْ يَسْتَجِبِ اللهُ الدُّعَاءَ ﴿جزء بيبي - ج 1 / ص 45
Dari Al-Ḥarits dari ’Ali alaihis salam dari Nabi SAW. bersabda: Tidak ada do’a kecuali diantaranya dan antara Alloh Azza wa Jalla (ada) penghalang hingga berṣolawat kepada (Nabi) Muhammad SWA., apabila berṣolawat kepada (Nabi) Muhammad SAW. maka penghalangnya robek dan do’anya dikabulkan, dan apabila tidak berṣolawat kepada (Nabi) Muhammad SAW. maka Alloh tidak mengakabulkan do’anya. Juz'u Bibiy juz 1 Hal 45﴿.
مَا مِنْ دُعَاءٍ إِلَّا بَيْنَهُ وَبَيْنَ السَّمَاءِ حِجَابٌ حَتَّى يُصَلِّيَ عَلَى النَّبِيِّ وَعَلَى آلِهِ فَإِذَا فَعَلَ ذٰلِكَ انْخَرَقَ ذٰلِكَ الْحِجَابُ وَدَخَلَ الدُّعَاءُ وَإِذَا لَمْ يَفْعَلْ ذٰلِكَ رَجَعَ الدُّعَاءُ (الديلمى عن على) ﴿جامع الأحاديث - ج 19 / ص 155
Tidak ada do’a kecuali diantaranya dan antara langit (ada) penghalang hingga berṣolawat kepada Nabi (Muhammad) dan kepada keluarganya (Nabi Muhammad). Apabila melakukan ṣolawat maka penghalang tersebut robek dan do’anya masuk, apabila tidak melakukan ṣolawat maka doanya kembali. (HR. Ad-Dailami dari ’Ali) Jami’ul Aḥadits Juz 19 Hal 155﴿.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : مَنْ صَلَّى عَلَيَّ فِي يَوْمٍ أَلْفَ مَرَّةٍ، لَمْ يَمُتْ حَتَّى يَرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّة ﴿الترغيب في فضائل الأعمال وثواب ذلك لابن شاهين - ج 1 / ص 14
Dari Anas bin Malik berkata: Rosululloh SAW bersabda: Barang siapa berṣolawat kepadaku didalam sehari seribu kali maka tidak akan mati hingga mengetahui tempatnya (yang di) surga. At-Targib Fi Faḍoilil A‘mal Wa Ṡawabu Żalik Libni Syahin Juz 1 Hal 14﴿.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ جَاءَ ذَاتَ يَوْمٍ وَالْبِشْرُ يُرَى فِي وَجْهِهِ فَقَالَ: إِنَّهُ جَاءَنِي جِبْرِيلُ فَقَالَ: أَمَا يُرْضِيكَ يَا مُحَمَّدُ أَنْ لَا يُصَلِّيَ عَلَيْكَ أَحَدٌ مِنْ أُمَّتِكَ إِلَّا صَلَّيْتُ عَلَيْهِ عَشْرًا وَلَا يُسَلِّمَ عَلَيْكَ أَحَدٌ مِنْ أُمَّتِكَ إِلَّا سَلَّمْتُ عَلَيْهِ عَشْرًا ﴿سنن النسائي - ج 3 / ص 50
Dari ’Abdulloh bin Abi olḥah dari ayahnya sesungguhnya Rosululloh SAW datang pada suatu hari dan kegembiraan terlihat di wajahnya lalu beliau bersabda: Sesungguhnya Jibril datang kepadaku lalu berkata: Apakah belum melegakanmu wahai Muhammad?, tidak berṣolawat atasmu seorangpun dari umatmu kecuali aku berṣolawat kepadanya sepuluh kali, dan tidak salam atasmu seorangpun dari umatmu kecuali aku salam kepadanya sepuluh kali. Sunan Nasai Juz 3 Hal 50﴿.
عَنْ أَبِي طَلْحَةَ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ: أَصْبَحَ رَسُولُ اللَّهِ يَوْمًا طَيِّبَ النَّفْسِ يُرَى فِي وَجْهِهِ الْبِشْرُ، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَصْبَحْتَ الْيَوْمَ طَيِّبَ النَّفْسِ، يُرَى فِي وَجْهِكَ الْبِشْرُ، قَالَ: أَجَلْ، أَتَانِي آتٍ مِنْ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ فَقَالَ: مَنْ صَلَّى عَلَيْكَ مِنْ أُمَّتِكَ صَلَاةً كَتَبَ اللَّهُ لَهُ بِهَا عَشْرَ حَسَنَاتٍ، وَمَحَا عَنْهُ عَشْرَ سَيِّئَاتٍ، وَرَفَعَ لَهُ عَشْرَ دَرَجَاتٍ، وَرَدَّ عَلَيْهِ مِثْلَهَا ﴿مسند أحمد - ج 26 / ص 272
Dari Abi olḥah Al-Anṣori berkata: Pagi-pagi Rosululloh SAW pada suatu hari senang hatinya, terlihat kegembiraan di wajahnya. Sahabat-sahabat berkata: Wahai utusan Alloh, engkau pagi-pagi senang hati, terliahat kegembiraan diwajah anda. Nabi bersabda: Iya, ada yang datang kepadaku dari Tuhanku Azza wa Jalla lalu berkata: Barang siapa yang berṣolawat kepadamu dari umatmu satu kali ṣolawat maka Alloh menulis baginya dengan ṣolawat (itu) sepuluh kebaikan, dan menghapus sepuluh kejelekan, dan mengangkat sepuluh derajat, dan menolak (bahaya) atasnya semisalnya. Musnad Ahmad Juz 26 Hal 272﴿.
عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: خَرَجْتُ ذَاتَ يَوْمٍ فَأَتَيْتُ النَّبِيَّ ، فَقَالَ: أَلا أُخْبِرُكُمْ بِأَبْخَلِ النَّاسِ؟ قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ، فَذَلِكَ أَبْخَلُ النَّاسِ. ﴿الصلاة على النبي لابن أبي عاصم - ج 1 / ص 30
Dari Abi Żarrin berkata: Aku keluar pada suatu hari lalu aku mendatangi Nabi SAW. lalu beliau bersabda: Maukah kalian aku kabari orang yang paling kikir? Sahabat menjawab: Iya wahai utusan Alloh. Nabi bersbada: Barang siapa yang aku disebut disisinya lalu dia tidak berṣolawat kepadaku maka dia itu paling kikirnya manusia. Aṣ-Ṣolatu ’Alan Nabi Libni Abi ’Aṣim Juz 1 Hal 30﴿
عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَنَسِيَ الصَّلَاةَ خَطِئَ طَرِيقَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ. ﴿الصلاة على النبي لابن أبي عاصم - ج 1 / ص 64
Dari Ja‘far bin Muhammad dari ayahnya berkata: Rosululloh SAW. bersabda: Barang siapa aku disebut disisinya lalu dia lupa berṣolawat maka salah jalannya surga pada hari kiamat. Aṣ-Ṣolatu ’Alan Nabi Libni Abi ’Aṣim Juz 1 Hal 64﴿
عَنْ أَبِيْ بَكْرٍ الصِّدِّيْقِ قَالَ: الصَّلَاةُ عَلَى النَّبِيِّ أَمْحَقُ لِلْخَطَايَا مِنَ الْمَاءِ لِلنَّارِ وَالسَّلَامُ عَلَى النَّبِيِّ أَفْضَلُ مِنْ عِتْقِ الرِّقَابِ وَحُبُّ رَسُوْلِ اللهِ أَفْضَلُ مِنْ مَهْجِ الْأَنْفُسِ أَوْ قَالَ مِنْ ضَرْبِ السَّيْفِ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ ﴿جامع الأحاديث - ج 25 / ص 79
Dari Abi Bakrin Aṣ-Ṣiddiq berkata: Ṣolawat atas Nabi SAW. memusnahkan dosa-dosa seperti air (mematikan) api, dan salam atas Nabi SAW. lebih utama daripada memerdekakan budak, dan cinta Rosululloh SAW lebih utama daripada darahnya seseorang, atau Abi Bakrin berkata: Dari pada memukulkan pedang di jalan Alloh. Jami’ul Aḥadiṡ Juz 25 Hal 79﴿.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : مَنْ صَلَّى عَلَيَّ فِي كِتَابٍ لَمْ تَزَلِ الْمَلَائِكَةُ تَسْتَغْفِرُ لَهُ مَا دَامَ اسْمِي فِي ذَلِكَ الْكِتَابِ ﴿المعجم الأوسط - ج 2 / ص 232
Dari Abi Huroiroh berkata: Rosululloh SAW. bersabda: Barang siapa berṣolawat kepadaku di (tulis) dalam buku maka malaikat tidak henti-hentinya memohonkan ampun kepadanya selama namaku didalam buku tersebut. Al-Mu‘jamul Ausaṭ Juz 2 Hal 232﴿.
Hadiṡ berikut ini yang dijadikan tuntunan berṣolawat dan pengajian pada malam jumat.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ خَادِمِ النَّبِيِّ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ : إِنَّ أَقْرَبَكُمْ مِنِّي يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِي كُلِّ مَوْطِنٍ أَكْثَرُكُمْ عَلَيَّ صَلَاةً فِي الدُّنْيَا، مَنْ صَلَّى عَلَيَّ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةِ الْجُمُعَةِ قَضَى اللَّهُ لَهُ مِائَةَ حَاجَةٍ، سَبْعِينَ مِنْ حَوَائِجِ الْآخِرَةِ وَثَلَاثِينَ مِنْ حَوَائِجِ الدُّنْيَا، ثُمَّ يُوَكِّلُ اللّٰهُ بِذَلِكَ مَلَكًا يُدْخِلَهُ فِي قَبْرِي كَمَا تَدْخُلُ عَلَيْكُمُ الْهَدَايَا يُخْبِرُنِي مَنْ صَلَّى عَلَيَّ بِاسْمِهِ وَنَسَبِهِ إِلَى عِتْرَتِهِ، فَأُثْبِتُهُ عِنْدِي فِي صَحِيفَةٍ بَيْضَاءَ ﴿فضائل الأوقات للبيهقي - ج 1 / ص 498
Dari Anas bin malik pelayan Nabi SAW berkata: Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya paling dekatnya kalian dariku pada hari kiamat di setiap tempat tinggal adalah paling banyaknya kalian berṣolawat kepadaku di dunia. Barang siapa berṣolawat kepadaku di hari Jum’at dan malam Jum’at maka Alloh memenuhi seratus hajat baginya, yang tujuh puluh dari hajat-hajat akhirat dan yang tiga puluh dari hajat-hajat dunia, kemudian Alloh mewakilkan demikian itu ke malaikat yang memasukkannya didalam kuburku seperti masuknya hadiyah-hadiyah atas kalian, (malaikat tersebut) mengabari aku (tentang) orang yang berṣolawat kepadaku dengan menyebutkan namanya dan nasabnya sampai keturunannya, lalu aku menetapkan dia disisiku didalam lembaran putih. Faḍoilul Auqot Lil Baihaqi Juz 1 Hal 498﴿.
أَكْثِرُوا الصَّلَاةَ عَلَىَّ فِيْ يَوْمِ الْجُمْعَةِ فَإِنَّهُ لَيْسَ يَصَلِّيْ أَحَدٌ يَوْمَ الْجُمْعَةِ إِلَّا عُرِضَتْ عَلَيَّ صَلَاتُهُ (الحاكم والبيهقى فى شعب الإيمان عن أبى مسعود الأنصارى) ﴿جامع الأحاديث - ج 5 / ص 365
Perbanyaklah ṣolawat kepadaku di hari Jum’at, karena sesungguhnya tidak ada seorang yang berṣolawat kecuali diperlihatkan kepadaku ṣolawatnya. (HR. Al-Ḥakim dan Al-Baihaqi didalam Sya‘bul Iman dari Ibnu Mas’ud). Jami’ul Aḥadits Juz 5 Hal 365﴿.
            Saudaraku semua, masih banyak dalil yang belum saya masukkan disini. Beberapa dalil diatas sudah cukup untuk dijadikan tuntunan berṣolawat kepada Nabi Muhammad SAW.. Semoga kita mendapat hidayah bisa berṣolawat setiap saat.
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

1 comment: