اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Alḥamdu
lillāhil lażī ja’alal
Qur'ana wa aḥādīṡan nabiyyil muṣṭofā fil ihtidāi miṡlan nujūm, wa asyhadu al lā
ilāha illallōhu wa anna Muhammadar rosūlullōhil lażī a‘thōhu asrōrol ’ulūm, waṣ
ṣolātu was salāmu ’alā afḍoli kholqihi Muhammadin al-mab’ūṡi bil mu‘jizāt, wa ’alā
ālihi maṣōbiḥid dilālāt, wa aṣḥābihi aŋjumil hidāyāt.
Amma
ba‘du, ini adalah tulisan singkat yang berisi tentang perjalanan sholawat dan
dakwah yang disertai dalil-dalil. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi
penulis dan siapa saja yang membacanya.
Metode dakwah yang
berhaluan NU sangat banyak. Dengan berbagai metode yang berbeda-beda para
’ulama' NU bangkit untuk berdakwah. Kaum Nahdliyin (NU) dikumpulkan lalu
didakwahi. Ada yang dikumpulkan dengan ritual membaca maulid Nabi SAW, rotib,
manaqib, istigoṡah dll. Semua itu sebuah taktik agar visi dan misi dakwah bisa
tercapai. Alhamdu lillah, berkat rahmat dari Alloh SWT berdirilah sebuah
komunitas yang bernama "JANUR MUHAMMAD" yang kepanjangannya yaitu ‘‘Jā'a
Nūru Muhammadin’’ pada tahun 2015 M diwilayah Manisharjo, Cabeyan
dan meluas ke sebagian daerah di Juron. Sebenarnya "JANUR
MUHAMMAD" sudah ada sejak tahun ........ (maaf, penulis kurang tahu) hanya
saja belum diberi nama. Wilayah Manisharjo meliputi: Pencil, Tengklik, Menggung
Sambi dan Tungkluk. Wilayah Cabeyan meliputi: Ngringin Anom, Cabeyan,
Pundungsari, Tundungan dan Plarung. Wilayah Juron: Bandang. Komunitas tersebut
bergerak menjalankan visi dan misi dakwah dengan memakai ritual maulidan
(Maulid Simthud Duror). Simthud Duror adalah sebuah buku kecil yang berisi
tentang sejarah Nabi Muhammad SAW. yang ditulis oleh As-Sayyid Al-Ḥabib ’Ali
bin Muhammad bin Ḥusain Al-Ḥabsyi. Buku tersebut dibaca setiap Kamis (malam
Jum’at) dan setiap Sabtu Kliwon (malam Minggu Legi) berkeliling dari Masjid ke
Masjid supaya lisan kita basah menyebut-nyebut nama junjungan kita yaitu Nabi
Muhammad SAW. Nabi Muhammad bersabda:
مَنْ أَحَبَّ شَيْئًا أَكْثَرَ مِنْ ذِكْرِهِ (الديلمى عن عائشة) ﴿جامع
الأحاديث - ج 41 / ص 377﴾
Barang
siapa menyukai sesuatu maka ia memperbanyak menyebutnya. (HR. Ad-Dailami dari
’Aisyah) ﴾Jami’ul Ahadits
Juz 41 Hal 377﴿
Maulid Simthud Duror dibaca setiap
Kamis (malam Jum’at) dan setiap
Sabtu Kliwon (malam Minggu Legi) agar terbiasa menyebut nama junjungan
kita, yaitu Nabi agung Muhammad SAW yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa
mahabbah (cinta) kepada beliau. Seseorang tidak dikatakan cinta apabila tidak
sering menyebut atau mengingat-ingatnya. Apabila tidak sering menyebut-nyebut
Nabi Muhammad berarti cintanya kepada beliau kecil atau tidak cinta sama
sekali. Orang yang tidak cinta Nabi Muhammad kecil kemungkinan akan mengikuti
jejaknya. Orang yang tidak mengikuti jejak beliau bisa dipastikan tidak cinta
kepada Alloh SWT..
{قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي}
أي فاتبعوا ديني فإنكم إذا اتبعتم ديني فقد أطعتم الله فالله تعالى يحب كل من
أطاعه {يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ} أي إن اتبعتم شريعتي
يرض الله عنكم ويكشف الحجب عن قلوبكم بالتجاوز عما سلف من ذنوبكم {وَاللَّهُ
غَفُورٌ رَحِيمٌ (ال عمران 31)} لمن يتحبب إليه بطاعته ﴿مراح لبيد لكشف معنى
القرآن المجيد - ج 1 / ص 121﴾
{Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu
mencintai Alloh, maka ikutilah aku},
maksudnya maka ikutilah agamaku, karena sesungguhnya kalian apabila mengikuti
agamaku maka kalian benar-benar taat kepada Alloh, Alloh ta’ala menyukai orang
yang taat kepada-Nya, {niscaya Alloh Mencintaimu dan Mengampuni dosa-dosamu},
maksudnya jika kalian mengikuti syari’atku maka Alloh meriḍoi kalian dan membuka
tabir dari hati kalian dengan mengampuni
dosa-dosa kalian yang telah berlalu.” {Alloh Maha Pengampun, Maha Penyayang
(Ali ’Imron: 31} kepada orang yang memperlihatkan cintanya dengan mentaati-Nya.
﴾Muroh Labid Likasyfi Ma‘nal Qur'anil
Majid Juz 1 Hal 121﴿.
Banyak kalangan muda mudi yang sudah melupakan siapa yang
harus disebut,
diingat dan dicintai di dalam hati sanubari. Yang melekat dalam hati mereka
kebayakan adalah artis atau grup band, bukan Nabi Muhammad. Nabi SAW.
bersabda:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، أَنَّهُ قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ ﷺ فَقَالَ: يَا رَسُولَ
اللَّهِ، مَتَى قِيَامُ السَّاعَةِ؟ فَقَامَ النَّبِيُّ ﷺ إِلَى الصَّلَاةِ، فَلَمَّا قَضَى
الصَّلَاةَ، قَالَ: "أَيْنَ السَّائِلُ عَنِ الْقِيَامَةِ؟" قَالَ الرَّجُلُ:
أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: "مَا أَعْدَدْتَ لَهَا؟" قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَا أَعْدَدْتُ لَهَا
كَبِيرَ صَلَاةٍ وَلَا صَوْمٍ، إِلَّا إِنِّي أُحِبُّ
اللَّهَ وَرَسُولَهُ، فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: "الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ، وَأَنْتَ مَعَ مَنْ
أَحْبَبْتَ".
﴿صحيح ابن حبان - ج 16 / ص
345﴾
Dari
Anas bin malik, sesungguhnya ia berkata: Telah datang seorang laki-laki kepada
Nabi SAW. lalu dia berkata: Wahai utusan Alloh, kapan berdirinya kiamat?. Lalu
Nabi berdiri sholat, setelah selesai sholat beliau bersabda: Mana orang yang
bertanya tentang kiamat?. Laki-laki itu berkata: Saya wahai utusan Alloh. Nabi
bertanya: Apa yang kamu persiapkan untuk kiamat?. Laki-laki itu berkata:
Wahai utusan Alloh, Saya tidak mempersiapkan besarnya sholat dan bukan (juga)
puasa, kecuali sesungguhnya saya mencintai Alloh dan Rosul-Nya. Lalu Nabi
bersabda: Seseorang (akan) bersama orang yang ia sukai, dan kamu (akan) bersama
orang yang kamu sukai. ﴾Shohih Ibnu
Hibban Juz 16 Hal 345﴿
Perhatikan hadits diatas yang
bergaris bawah! Orang yang mengidolakan artis atau grup band tentu ia akan
menyukainya dan juga mengikutinya. Artis atau grup band yang disukai tersebut
cenderung diikuti dalam aspek kehidupannya, padahal mereka kurang meberi
teladan kebaikan yang dapat dipetik sebagai bekal untuk menjalani kehidupan
yang kekal abadi (akhirat). Orang yang mencintai Nabi Muhammad akan mengikuti
beliau dan suatu saat akan bersama orang yang diikuti di surga, in syā Alloh,
amīn.
Satu-satunya teladan yang baik dan yang harus diikuti
ialah Nabi Muhammad SAW.. Alloh berfirman:
{لَقَدْ كانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ
حَسَنَةٌ} أي خصلة حسنة حقها أن يقتدي بها على سبيل الإيجاب في أمور الدين، وعلى سبيل الاستحباب في أمور الدنيا {لِمَنْ كانَ يَرْجُوا اللَّهَ
وَالْيَوْمَ الْآخِرَ} أي يرجو ثواب الله واليوم الآخر خصوصا {وَذَكَرَ اللَّهَ
كَثِيراً} باللسان والقلب (الأحزاب 21) ﴿مراح
لبيد لكشف معنى القرآن المجيد - ج 2 / ص 250﴾
{Sungguh benar-benar telah ada pada
(diri) Rosululloh itu suri teladan yang baik bagimu} maksudnya pekerti yang
baik yang wajib diikuti didalam urusan agama, dan sunnah diikuti didalam urusan
dunia {(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Alloh dan (kedatangan) hari
Kiamat} maksudnya mengharap pahala dari Alloh dan khususnya hari kiamat {dan
yang banyak mengingat Alloh} dengan lisan dan hati (Al-Ahzab: 21). ﴾Muroḥ
Labid Likasyfi maʻna
Al-Qur'an Al-Majid Juz 2 Hal 250﴿.
Rasa cinta itu sangat penting
ditumbuhkan untuk menjalin hidup sosial. Nabi SAW. bersabda:
عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: لاَ يُؤْمِنُ
أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ ﴿صحيح البخاري - ج 1 / ص 12﴾
Dari
Anas, dari Nabi SAW., beliau bersabda: Salah satu kalian belum dikatakan
beriman (sempurna) hingga menyukai saudaranya (sesama muslim) seperti menyukai
dirinya sendiri. ﴾Shohihul Bukhori
Juz 1 Hal 12﴿.
Rasa suka terhadap orang lain dan
rasa suka terhadap diri sendiri kedudukannya sama. Apabila sesama umat Islam
masih mementingkan diri sendiri, tidak mau tahu orang lain, masa bodoh, cuek
dll berarti imannya belum sempurna. Kesamaan kedudukan cinta kepada diri sendiri
dan orang lain menjadi salah satu ukuran sempurnannya iman, kemudian seberapa
besar kita mencintai Nabi Muhammad SAW.? Nabi SAW bersabda:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: لَا يُؤْمِنُ
أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَوَالِدِهِ وَالنَّاسِ
أَجْمَعِينَ ﴿صحيح مسلم – ج 1 / ص
67﴾
Dari
Anas bin Malik, ia berkata: Rosululloh SAW. bersabda: Salah satu kalian belum
dikatakan beriman (sempurna) hingga aku (Muhammad) menjadi orang yang paling
dicintai menurut dia daripada anaknya, orang tuanya dan manusia seluruhnya. ﴾Shohih
Muslim Juz 1 Hal 67﴿.
Kecintaan kepada Nabi Muhammad harus
menempati urutan nomor satu di hati setiap insan muslim. Nabi Muhammad tidak
boleh dikalahkan oleh orang lain, karena orang yang dicintai atau diidolakan
akan cenderung diikuti. Orang yang mengidolakan artis, gaya hidupnya akan mirip
artis. Orang yang mengidolakan grup band gaya hidupnya akan mirip grup band. Dan
orang yang mengidolakan Nabi Muhammad niscaya perilaku hidupnya akan mengikuti
jejak beliau SAW.. Agar bisa mengikuti Nabi Muhammad maka harus mencintainya
terlebih dahulu. Agar bisa mencintainya banyak sekali caranya, salah satu
caranya yaitu dengan berṣolawat kepada Nabi Muhammad. Alloh berfirman:
{إنَّ اللَّه وَمَلَائِكَته يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيّ}
مُحَمَّد صلى الله عليه وسلم {يأيها الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا} أَيْ قُولُوا اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدنَا مُحَمَّد
وَسَلِّمْ ﴿تفسير الجلالين - ج 1 / ص 559﴾
{Sesungguhnya Alloh dan para
malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi} Muhammad SAW. {Wahai orang-orang yang
beriman! Berṣolawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh
penghormatan kepadanya}. (Al-Aḥzab: 56) Maksudnya ucapkanlah "Allohumma
sholli ’ala sayyidina Muhammad wa sallim. ﴾Tafsir Jalalain
Juz 1 Hal 559﴿.
Ṣolawat dari Alloh berarti memberi rahmat; dari malaikat berarti
memohonkan ampunan dan kalau dari orang-orang Mukmin berarti berdoa agar diberi
rahmat, seperti dengan perkataan: “Allōhumma ṣolli ’alā Muhammad” artinya
"ya Alloh, berilahlah rahmat pengagungan kepada (Nabi) Muhammad" atau
seperti perkataan: “Assalāmu ’alaika ayyuhan nabi”, artinya "semoga
keselamatan kepadamu wahai Nabi" dan sholawat-sholawat yang sejenisnya.
Ayat di atas adalah ayat yang merintahkan untuk berṣolawat. Alloh merintah ṣolat
tetapi Alloh tidak ṣolat, Alloh merintah puasa tetapi Alloh tidak berpuasa,
Alloh merintah zakat tetapi Alloh tidak berzakat, Alloh merintah haji tetapi
Alloh tidak berhaji. Berbeda dengan ṣolawat, Alloh merintah ṣolawat tetapi
Alloh berṣolawat dahulu. Mari kita renungkan, sebelum Alloh merintah ṣolawat
terlebih dahulu Alloh sudah berṣolawat sebagai teladan. Sebuah perintah yang
telah dilakukan Alloh berarti perintah itu sangat penting. Apabila Alloh
sebagai sang pencipta berṣolawat kepada Nabi Muhammad, lalu bagaimana manusia?
Sepantasnya manusia juga berṣolawat walaupun tidak ada perintah berṣolawat
apalagi umatnya Nabi Muhammad SAW., terlebih ada perintahnya seperti dalam
surat Al-Aḥzab ayat 56.
Berikut ini dalil-dalil ṣolawat. Nabi barsabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: مَنْ صَلَّى
عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى الله عَلَيْهِ عَشْرًا ﴿صحيح مسلم - ج 1 / ص 306﴾
Dari Abi
Huroiroh sesungguhnya Rosululloh SAW bersabda: Barang siapa berṣolawat kepadaku
satu kali maka Alloh berṣolawat kepadanya sepuluh kali ﴾Shohih
Muslih Juz 1 Hal 306﴿.
عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ، عَنْ أَبِيهِ،عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ ﷺ: مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
فَلْيُكْثِرْ عَدَدَ ذَلِكَ أَوْ لِيُقِلَّ ﴿فضل الصلاة على النبي ﷺ - ج 1 / ص 25﴾
Dari Isḥaq
bin ʼAbdillah
bin Abi Ṭolḥah
dari ayahnya dari kakeknya berkata: Rosululloh SAW. bersabda: Barang siapa berṣolawat
kepadaku satu kali maka Alloh berṣolawat kepadanya sepuluh kali, maka
perbanyaklah hitungannya atau sedikitkanlah ﴾Faḍluṣ Ṣolati ʼAlan Nabi Juz 1 Hal 25﴿.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: مَنْ صَلَّى عَلَيَّ
وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وَحَطَّ عَنْهُ عَشْرَ سَيِّئَاتٍ ﴿مصنف ابن أبي شيبة - ج 2 / ص 253﴾
Dari
Anas bin Malik berkata: Rosululloh SAW. bersabda: Barang siapa berṣolawat
kepadaku satu kali maka Alloh berṣolawat kepadanya sepuluh ṣolawat, dan
mengampuni sepuluh kejelekan ﴾Muṣonnaf Ibni
Abi Syaibah Juz 2 Hal 253﴿.
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ فِيْ يَوْمٍ أَلْفَ مَرَّةٍ لَمْ يَمُتْ حَتَّى يُبَشَّرُ
بِالْجَنَّةِ (أبو الشيخ عن أنس) ﴿جامع الأحاديث - ج 21 / ص 11﴾
Barang
siapa berṣolawat kepadaku didalam satu hari seribu kali maka tidak akan
meninggal hingga diberi kabar gembira dengan (masuk) surga. (HR. Abu Syaikh
dari Anas) ﴾Jamiʼul Ahadits Juz 21 Hal 11﴿.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: مَنْ صَلَّى عَلَيَّ
صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا، وَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ
عَشْرًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ مِائَةً، وَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ
مِائَةً كَتَبَ اللَّهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ: بَرَاءَةً مِنَ النِّفَاقِ، وَبَرَاءَةً مِنَ
النَّارِ، وأَسْكَنَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ الشُّهَدَاءِ ﴿المعجم الأوسط -
ج 7 / ص 187﴾
Dari
Anas bin Malik berkata: Rosululloh SAW. bersabda: Barang siapa berṣolawat
kepadaku satu kali ṣolawat maka Alloh berṣolawat kepadanya sepuluh kali dan
barang siapa berṣolawat kepadaku sepuluh kali maka Alloh berṣolawat kepadanya
seratus kali dan barang siapa berṣolawat kepadaku seratus kali maka Alloh
menulis diantara kedua matanya: (orang ini) bebas dari kemunafikan, bebas dari
neraka dan Alloh menempatkannya dihari kiamat beserta orang-orang yang mati
syahid. ﴾Al-Muʻjamul Ausath Juz 7 Hal 187﴿.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: مَنْ
نَسِيَ الصَّلَاةَ عَلَيَّ، خَطِئَ طَرِيقَ الْجَنَّةِ ﴿سنن ابن ماجه - ج 1 / ص 294﴾
Dari
Ibni ʼAbbas
berkata: Rosululloh SAW. bersabda: Barang siapa melupakan ṣolawat kepadaku,
maka dia salah jalan surga(nya) ﴾Sunan Ibni Majah
Juz 1 Hal 294﴿.
عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: أَلَا إِنَّ أَوْلَى
النَّاسِ بِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً ﴿مسند أبي يعلى
الموصلي - ج 8 / ص 427﴾
Dari
Ibni Mas’ud berkata: Rosululloh SAW. bersabda: Ingatlah, sesungguhnya paling
utamanya manusia (yang bersama) denganku pada hari kiamat adalah yang paling
banyak berṣolawat kepadaku. ﴾Musnad Abi Ya‘la
Al-Maushili Juz 8 Hal 427﴿.
عَنْ أَوْسِ بْنِ أَوْسٍ الثَّقَفِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: إِنَّ أَفْضَلَ
أَيَّامِكُمْ يَوْمُ الْجُمُعَةِ، فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ قُبِضَ وَفِيهِ النَّفْخَةُ وَفِيهِ الصَّعْقَةُ
فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلَاةِ فِيهِ، فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ
عَلَيَّ مَعْرُوضَةٌ ﴿المعجم الأوسط - ج 5 / ص 97﴾
Dari Aus
bin Aus Aṡ-Ṡaqofi berkata: Rosululloh SAW. bersabda: Sesungguhnya paling
utamanya hari kalian ialah hari Jum’at, di hari itu (Jum’at) Adam diciptakan,
dan di hari itu (Jum’at) Adam wafat, dan di hari itu (Jum’at) sangkakala di
tiup, dan di hari itu (semua makhluq) mati, makanya perbanyaklah ṣolawat dan di
hari itu (Jum’at) karena ṣolawat kalian diperlihatkan kepadaku. ﴾Al-mu‘jam
Al-Ausat Juz 5 Hal 97﴿.
عَنْ كَعْبٍ عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: صَلُّوا عَلَيَّ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ
عَلَيَّ زَكَاةٌ لَكُمْ، وَسَلُوا اللّٰهَ لِيَ الْوَسِيلَةَ ﴿فضل الصلاة على
النبي ﷺ - ج 1 / ص 49﴾
Dari
Ka‘b dari Nabi bersabda: Berṣolawatlah kalian kepadaku, maka sesungguhnya ṣolawat
kalian kepadaku pembersih kalian, dan jadikanlah aku sebagai lantaran
(mendekatkan diri) kepada Alloh. ﴾Fadhlush Sholati
’Alan Nabi SAW Juz 1 Hal 49﴿.
أَكْثِرُوا الصَّلَاةَ عَلَىَّ فَإِنَّ اللهَ وَكَّلَ بِيْ مَلَكًا عِنْدَ قَبْرِيْ
فَإِذَا صَلَّى عَلَىَّ رَجُلٌ مِن أُمَّتِيْ قَالَ لِيْ ذٰلِكَ الْمَلَكُ يَا مُحَمَّدُ
إِنَّ فُلَانَ بْنِ فُلَانٍ صَلَّى عَلَيْكَ السَّاعَةَ (الديلمى عن أبى بكر)
﴿جامع الأحاديث - ج 5 / ص 363﴾
Perbanyaklah
ṣolawat kepadaku, karena sesungguhnya Alloh mewakilkan malaikat untukku disisi
kuburku, apabila seorang laki-laki dari umatku berṣolawat kepadaku maka
malaikat tersebut berkata kepadaku: wahai Muhammad, sesungguhnya fulan bin
fulan berṣolawat kepadamu sekarang. (HR. Al-Dailami dari Abu Bakar) ﴾Jami’ul
Aḥadits Juz 5 Hal 363﴿.
Dalam hadiṡ diatas ada redaksi laki-laki,
wanita juga termasuk.
أَكْثِرُوا الصَّلَاةَ عَلَىَّ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ
عَلَيَّ مَغْفِرَةٌ لِّذُنُوْبِكُمْ وَاطْلُبُوْا لِي الدَّرَجَةَ وَالْوَسِيْلَةَ
فَإِنَّ وَسِيْلَتِىْ عِنْدَ رَبِّيْ شَفَاعَةٌ لَّكُمْ (ابن عساكر عن السيد
الحسن) ﴿جامع الأحاديث - ج 5 / ص 363﴾
Perbanyaklah
ṣolawat kepadaku, karena sesungguhnya ṣolawat kalian kepadaku (menjadi)
pengampunan dosa-dosa kalian, dan carilah terhadapku kedudukan dan perantaraan,
karena sesungguhnya perantaraanku disisi Tuhanku adalah syafa’at bagi kalian.
(HR. Ibnu ’Asakir dari As-Sayyid Ḥasan) ﴾Jami’ul Aḥadits
Juz 5 Hal 363﴿.
زَيِّنُوْا مَجَالِسَكُمْ بِالصَّلَاةِ عَلَيَّ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ عَلَيَّ نُوْرٌ
لَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (الديلمى عن ابن عمر. أبو نعيم عن أبى أمامة) ﴿جامع
الأحاديث - ج 13 / ص 198﴾
Hiasilah
majlis-majlis kalian dengan ṣolawat kepadaku, karena sesungguhnya ṣolawat
kalian kepadaku adalah cahaya bagi kalian di hari kiamat. (HR. Ad-Dailami dari
Ibnu ’Umar dan Abu Na’im dari Umamah) ﴾Jami’ul Aḥadits
Juz 13 Hal 198﴿.
عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: أَلَا إِنَّ أَوْلَى
النَّاسِ بِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً ﴿مسند أبي يعلى
الموصلي - ج 8 / ص 427﴾
Dari
Ibnu Mas’ud berkata: Rosululloh SAW bersabda: Ingatlah, sesungguhnya paling
utamanya manusia denganku pada hari kiamat ialah mereka yang paling banyak berṣolawat
kepadaku. ﴾Musnad Abi Ya‘la
Al-Maushili Juz 8 Hal 427﴿.
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ، قَالَ: كُلُّ دُعَاءٍ
مَحْجُوبٌ عَنِ السَّمَاءِ حَتَّى يُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، مَا مِنْ دُعَاءٍ اِلَّا
بَيْنَهُ وَبَيْنَ اللهِ حِجَابٌ، حَتىَّ يُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ ﷺ ﴿الأربعين من الأحاديث
النبوية لابن الرسام - ج 1 / ص 57﴾
Dari
’Ali bin Abi Ṭolib
berkata: Setiap do’a terhalang dari langit hingga berṣolawat kepada (Nabi)
Muhammad, dan kepada keluarga (Nabi) Muhammad. Tidak ada do’a kecuali
diantaranya dan antara Alloh (ada) penghalang hingga berṣolawat kepada (Nabi)
Muhammad, dan keluarga (Nabi) Muhammad. ﴾Al-Arba’in Minal
Aḥadits An-Nabawiyah Libnir Rossam Juz 1 Hal 57﴿.
عَن الْحَارِث عَن عَليّ عَلَيْهِ السَّلَام عَن النَّبِي ﷺ قَالَ مَا مِنْ دُعَاءٍ
إِلَّا بَيْنَهُ وَبَيْنَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حِجَابٌ حَتَّى يُصَلِّيَ عَلَى
مُحَمَّدٍ ﷺ فَإِذَا صَلَّى عَلَى مُحَمَّدٍ ﷺ انْخَرَقَ الْحِجَابُ وَاسْتُجِيْبَ
الدُّعَاءُ وَإِذَا لَمْ يُصَلِّ عَلَى النَّبِي ﷺ لَمْ يَسْتَجِبِ اللهُ
الدُّعَاءَ ﴿جزء بيبي - ج 1 / ص 45﴾
Dari Al-Ḥarits
dari ’Ali alaihis salam dari Nabi SAW. bersabda: Tidak ada do’a kecuali
diantaranya dan antara Alloh Azza wa Jalla (ada) penghalang hingga berṣolawat
kepada (Nabi) Muhammad SWA., apabila berṣolawat kepada (Nabi) Muhammad SAW.
maka penghalangnya robek dan do’anya dikabulkan, dan apabila tidak berṣolawat
kepada (Nabi) Muhammad SAW. maka Alloh tidak mengakabulkan do’anya. ﴾Juz'u
Bibiy juz 1 Hal 45﴿.
مَا مِنْ دُعَاءٍ إِلَّا بَيْنَهُ وَبَيْنَ السَّمَاءِ حِجَابٌ حَتَّى
يُصَلِّيَ عَلَى النَّبِيِّ وَعَلَى آلِهِ فَإِذَا فَعَلَ ذٰلِكَ انْخَرَقَ ذٰلِكَ
الْحِجَابُ وَدَخَلَ الدُّعَاءُ وَإِذَا لَمْ يَفْعَلْ ذٰلِكَ رَجَعَ الدُّعَاءُ
(الديلمى عن على) ﴿جامع الأحاديث - ج 19 / ص 155﴾
Tidak
ada do’a kecuali diantaranya dan antara langit (ada) penghalang hingga berṣolawat
kepada Nabi (Muhammad) dan kepada keluarganya (Nabi Muhammad). Apabila
melakukan ṣolawat maka penghalang tersebut robek dan do’anya masuk, apabila
tidak melakukan ṣolawat maka doanya kembali. (HR. Ad-Dailami dari ’Ali) ﴾Jami’ul
Aḥadits Juz 19 Hal 155﴿.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: مَنْ صَلَّى عَلَيَّ
فِي يَوْمٍ أَلْفَ مَرَّةٍ، لَمْ يَمُتْ حَتَّى يَرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّة ﴿الترغيب في فضائل
الأعمال وثواب ذلك لابن شاهين - ج 1 / ص 14﴾
Dari
Anas bin Malik berkata: Rosululloh SAW bersabda: Barang siapa berṣolawat
kepadaku didalam sehari seribu kali maka tidak akan mati hingga mengetahui
tempatnya (yang di) surga. ﴾At-Targib Fi Faḍoilil
A‘mal Wa Ṡawabu Żalik Libni Syahin Juz 1 Hal 14﴿.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ جَاءَ ذَاتَ يَوْمٍ
وَالْبِشْرُ يُرَى فِي وَجْهِهِ فَقَالَ: إِنَّهُ جَاءَنِي جِبْرِيلُ ﷺ فَقَالَ: أَمَا يُرْضِيكَ
يَا مُحَمَّدُ أَنْ لَا يُصَلِّيَ عَلَيْكَ أَحَدٌ مِنْ أُمَّتِكَ إِلَّا صَلَّيْتُ
عَلَيْهِ عَشْرًا وَلَا يُسَلِّمَ عَلَيْكَ أَحَدٌ مِنْ أُمَّتِكَ إِلَّا سَلَّمْتُ
عَلَيْهِ عَشْرًا ﴿سنن النسائي - ج 3 / ص 50﴾
Dari
’Abdulloh bin Abi Ṭolḥah dari
ayahnya sesungguhnya Rosululloh SAW datang pada suatu hari dan kegembiraan
terlihat di wajahnya lalu beliau bersabda: Sesungguhnya Jibril datang kepadaku
lalu berkata: Apakah belum melegakanmu wahai Muhammad?, tidak berṣolawat atasmu
seorangpun dari umatmu kecuali aku berṣolawat kepadanya sepuluh kali, dan tidak
salam atasmu seorangpun dari umatmu kecuali aku salam kepadanya sepuluh kali. ﴾Sunan
Nasai Juz 3 Hal 50﴿.
عَنْ أَبِي طَلْحَةَ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ: أَصْبَحَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَوْمًا طَيِّبَ النَّفْسِ
يُرَى فِي وَجْهِهِ الْبِشْرُ، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَصْبَحْتَ الْيَوْمَ
طَيِّبَ النَّفْسِ، يُرَى فِي وَجْهِكَ الْبِشْرُ، قَالَ: أَجَلْ، أَتَانِي آتٍ مِنْ
رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ فَقَالَ: مَنْ صَلَّى عَلَيْكَ مِنْ أُمَّتِكَ صَلَاةً كَتَبَ
اللَّهُ لَهُ بِهَا عَشْرَ حَسَنَاتٍ، وَمَحَا عَنْهُ عَشْرَ سَيِّئَاتٍ، وَرَفَعَ
لَهُ عَشْرَ دَرَجَاتٍ، وَرَدَّ عَلَيْهِ مِثْلَهَا ﴿مسند أحمد - ج 26 / ص 272﴾
Dari Abi
Ṭolḥah
Al-Anṣori berkata: Pagi-pagi Rosululloh SAW pada suatu hari senang hatinya,
terlihat kegembiraan di wajahnya. Sahabat-sahabat berkata: Wahai utusan Alloh,
engkau pagi-pagi senang hati, terliahat kegembiraan diwajah anda. Nabi
bersabda: Iya, ada yang datang kepadaku dari Tuhanku Azza wa Jalla lalu
berkata: Barang siapa yang berṣolawat kepadamu dari umatmu satu kali ṣolawat
maka Alloh menulis baginya dengan ṣolawat (itu) sepuluh kebaikan, dan menghapus
sepuluh kejelekan, dan mengangkat sepuluh derajat, dan menolak (bahaya) atasnya
semisalnya. ﴾Musnad Ahmad Juz
26 Hal 272﴿.
عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: خَرَجْتُ ذَاتَ يَوْمٍ فَأَتَيْتُ النَّبِيَّ ﷺ، فَقَالَ: أَلا
أُخْبِرُكُمْ بِأَبْخَلِ النَّاسِ؟ قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ:
مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ، فَذَلِكَ أَبْخَلُ النَّاسِ. ﴿الصلاة
على النبي لابن أبي عاصم - ج 1 / ص
30﴾
Dari Abi
Żarrin berkata: Aku keluar pada suatu hari lalu aku mendatangi Nabi SAW. lalu
beliau bersabda: Maukah kalian aku kabari orang yang paling kikir? Sahabat
menjawab: Iya wahai utusan Alloh. Nabi bersbada: Barang siapa yang aku disebut
disisinya lalu dia tidak berṣolawat kepadaku maka dia itu paling kikirnya
manusia. ﴾Aṣ-Ṣolatu ’Alan
Nabi Libni Abi ’Aṣim Juz 1 Hal 30﴿
عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ
فَنَسِيَ الصَّلَاةَ خَطِئَ طَرِيقَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ. ﴿الصلاة على
النبي لابن أبي عاصم - ج 1 / ص
64﴾
Dari
Ja‘far bin Muhammad dari ayahnya berkata: Rosululloh SAW. bersabda: Barang
siapa aku disebut disisinya lalu dia lupa berṣolawat maka salah jalannya surga
pada hari kiamat. ﴾Aṣ-Ṣolatu ’Alan
Nabi Libni Abi ’Aṣim Juz 1 Hal 64﴿
عَنْ أَبِيْ بَكْرٍ الصِّدِّيْقِ قَالَ: الصَّلَاةُ عَلَى النَّبِيِّ ﷺ أَمْحَقُ لِلْخَطَايَا
مِنَ الْمَاءِ لِلنَّارِ وَالسَّلَامُ عَلَى النَّبِيِّ ﷺ أَفْضَلُ مِنْ عِتْقِ
الرِّقَابِ وَحُبُّ رَسُوْلِ اللهِ ﷺ أَفْضَلُ مِنْ مَهْجِ
الْأَنْفُسِ أَوْ قَالَ مِنْ ضَرْبِ السَّيْفِ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ ﴿جامع الأحاديث - ج 25 / ص 79﴾
Dari Abi
Bakrin Aṣ-Ṣiddiq berkata: Ṣolawat atas Nabi SAW. memusnahkan dosa-dosa seperti
air (mematikan) api, dan salam atas Nabi SAW. lebih utama daripada memerdekakan
budak, dan cinta Rosululloh SAW lebih utama daripada darahnya seseorang, atau
Abi Bakrin berkata: Dari pada memukulkan pedang di jalan Alloh. ﴾Jami’ul
Aḥadiṡ Juz 25 Hal 79﴿.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: مَنْ صَلَّى عَلَيَّ
فِي كِتَابٍ لَمْ تَزَلِ الْمَلَائِكَةُ تَسْتَغْفِرُ لَهُ مَا دَامَ اسْمِي فِي
ذَلِكَ الْكِتَابِ ﴿المعجم الأوسط - ج 2 / ص 232﴾
Dari Abi
Huroiroh berkata: Rosululloh SAW. bersabda: Barang siapa berṣolawat kepadaku di
(tulis) dalam buku maka malaikat tidak henti-hentinya memohonkan ampun
kepadanya selama namaku didalam buku tersebut. ﴾Al-Mu‘jamul Ausaṭ
Juz 2 Hal 232﴿.
Hadiṡ berikut ini yang dijadikan tuntunan berṣolawat dan
pengajian pada malam jumat.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ خَادِمِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: قَالَ
النَّبِيُّ ﷺ: إِنَّ أَقْرَبَكُمْ مِنِّي يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِي كُلِّ مَوْطِنٍ
أَكْثَرُكُمْ عَلَيَّ صَلَاةً فِي الدُّنْيَا، مَنْ صَلَّى عَلَيَّ
فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةِ الْجُمُعَةِ قَضَى اللَّهُ لَهُ مِائَةَ
حَاجَةٍ، سَبْعِينَ مِنْ حَوَائِجِ الْآخِرَةِ وَثَلَاثِينَ مِنْ حَوَائِجِ
الدُّنْيَا، ثُمَّ يُوَكِّلُ اللّٰهُ بِذَلِكَ مَلَكًا يُدْخِلَهُ فِي قَبْرِي كَمَا
تَدْخُلُ عَلَيْكُمُ الْهَدَايَا يُخْبِرُنِي مَنْ صَلَّى عَلَيَّ بِاسْمِهِ
وَنَسَبِهِ إِلَى عِتْرَتِهِ، فَأُثْبِتُهُ عِنْدِي فِي صَحِيفَةٍ بَيْضَاءَ ﴿فضائل الأوقات للبيهقي - ج 1 / ص 498﴾
Dari
Anas bin malik pelayan Nabi SAW berkata: Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya paling
dekatnya kalian dariku pada hari kiamat di setiap tempat tinggal adalah paling
banyaknya kalian berṣolawat kepadaku di dunia. Barang siapa berṣolawat kepadaku
di hari Jum’at dan malam Jum’at maka Alloh memenuhi seratus hajat baginya, yang
tujuh puluh dari hajat-hajat akhirat dan yang tiga puluh dari hajat-hajat
dunia, kemudian Alloh mewakilkan demikian itu ke malaikat yang memasukkannya
didalam kuburku seperti masuknya hadiyah-hadiyah atas kalian, (malaikat
tersebut) mengabari aku (tentang) orang yang berṣolawat kepadaku dengan
menyebutkan namanya dan nasabnya sampai keturunannya, lalu aku menetapkan dia
disisiku didalam lembaran putih. ﴾Faḍoilul Auqot
Lil Baihaqi Juz 1 Hal 498﴿.
أَكْثِرُوا الصَّلَاةَ عَلَىَّ فِيْ يَوْمِ الْجُمْعَةِ فَإِنَّهُ لَيْسَ يَصَلِّيْ أَحَدٌ
يَوْمَ الْجُمْعَةِ إِلَّا عُرِضَتْ عَلَيَّ صَلَاتُهُ (الحاكم والبيهقى فى شعب
الإيمان عن أبى مسعود الأنصارى) ﴿جامع الأحاديث - ج 5 / ص 365﴾
Perbanyaklah
ṣolawat kepadaku di hari Jum’at, karena sesungguhnya tidak ada seorang yang berṣolawat
kecuali diperlihatkan kepadaku ṣolawatnya. (HR. Al-Ḥakim dan Al-Baihaqi didalam
Sya‘bul Iman dari Ibnu Mas’ud). ﴾Jami’ul Aḥadits
Juz 5 Hal 365﴿.
Saudaraku semua,
masih banyak dalil yang belum saya masukkan disini. Beberapa dalil diatas sudah
cukup untuk dijadikan tuntunan berṣolawat kepada Nabi Muhammad SAW.. Semoga
kita mendapat hidayah bisa berṣolawat setiap saat.
وَالسَّلَامُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Alhamdulillah.. Jazakallah khair
ReplyDelete