الْحَمْدُ
لِلهِ جَعَلَنَا اُمَّةً وَسَطًا،
وَأَكْرَمَنَا بِالْعِبَادَةِ وَالتَّقْوَى،
أَحْمَدُهٗ سُبْحَانَهٗ وَتَعَالَى،
وَأَشْهَدُ أَنْ لَّٓا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ
وَحْدَهُ الَّذِيْ أَنْعَمَ بِإِرْسَالِ حَبِيْبِهٖ عَلَيْنَا،
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهٗ وَرَسُوْلُهُ الْمُصْطَفَى وَالْمُنْتَقَى،
اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى النَّبِيِّ الْكَرِيْمِ وَالرَّسُوْلِ الْعَظِيْمِ
سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ نِالْقُصْوَى
وَعَلَى آلِهٖ وَأَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْا طَرِيْقَ الْهُدَى.
أَمَّا
بَعْدُ فَيَٓا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ
فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
Jama’ah jum’at yang dimuliakan Alloh
Mari kita
tingkatkan ketaqwaan kita kepada Alloh SWT., taqwa arti melaksanakan segala
perintah-Nya dan menjahui segala larangan-Nya, sebab dengan taqwalah yang akan
menghantarkan kita menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Banyak
orang kaya tetapi kekayaannya hanya di manfaatkan sendiri. Banyak orang pandai
tetapi kepandaiannya hanya disimpan. Demikian juga banyak orang ’alim (tahu agama)
tetapi ke’alimannya diamalkan sendiri dan tidak disampaikan kepada orang lain.
Rosul bertanya kepada Abu Dzarr ketika ia masuk Islam:
فَهَلْ أَنْتَ مُبَلِّغٌ عَنِّي قَوْمَكَ؟ عَسَى اللهُ أَنْ
يَنْفَعَهُمْ بِكَ وَيَأْجُرَكَ فِيهِم ﴿صحيح مسلم ج 4 / ص 1919﴾
Apakah engkau menyampaikan
(ajaran) dariku kepada kaummu? Semoga Alloh memberi manfaat mereka karena kamu
dan Alloh memberi pahala kamu karena mereka.
Hadist tersebut menjelaskan bahwa orang Islam harus
menyebarkan ajaran Islam sesuai dengan kemampuan.
Jama’ah jum’at yang dimuliakan Alloh
Penyebaran
Islam bertujuan agar orang lain bisa mengenyami Islam serta bisa mengambil
manfaat. Orang Islam harus menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain,
walaupun hal kecil. Nabi SAW. bersabda:
عَنْ جَابِرٍ قَالَ: كَانَ خَالِي يَرْقِي مِنَ الْعَقْرَبِ، فَلَمَّا
نَهَى رَسُولُ اللهِ ﷺ عَنِ الرُّقَى، أَتَاهُ فَقَالَ: يَا
رَسُولَ اللهِ، إِنَّكَ نَهَيْتَ عَنِ الرُّقَى، وَإِنِّي
أَرْقِي مِنَ الْعَقْرَبِ، فَقَالَ: مَنْ اسْتَطَاعَ أَنْ يَنْفَعَ أَخَاهُ فَلْيَفْعَلْ
﴿مسند أحمد ج 22 / ص 136﴾
Dari Jabir, ia berkata: Paman
saya bisa memantrai (suwuk: jawa) (sengatan) kalajengking, tatkala Rosululloh
SAW. melarang mantra maka ia mendatangi Rosul lalu berkata: Wahai utusan Alloh,
sesungguhnya engkau melarang mantra, dan sesungguhnya saya bisa memantrai
(sengatan) kalajengking, lalu Rosul bersabda: barang siapa dapat memberi
manfaat kepada orang lain maka lakukanlah. ﴾Musnad Ahmad Juz 22 Hal 136﴿.
Mantra memang dilarang dalam Islam tetapi jika berguna
bagi orang lain maka diperbolehkan menggunakan mantra. Betapa agungnya
perhatian Islam terhadap sesama manusia. Orang Islam apabila mengingat karunia
Alloh tentu akan merasakan manisnya iman dan taqwa, ia juga akan tergugah agar
orang lain juga mendapatkan karunia dari Alloh dengan cara syiar Islam dan ia
akan selalu berguna bagi orang lain. Hal itu sesuai sabda Nabi SAW.:
عَنْ أَبِي مُوسَى، عَنِ
النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: مَثَلُ مَا بَعَثَنِي اللَّهُ بِهِ مِنَ الهُدَى وَالعِلْمِ، كَمَثَلِ
الغَيْثِ الكَثِيرِ أَصَابَ أَرْضًا، فَكَانَ مِنْهَا نَقِيَّةٌ، قَبِلَتِ
المَاءَ، فَأَنْبَتَتِ الكَلَأَ وَالعُشْبَ الكَثِيرَ، وَكَانَتْ
مِنْهَا أَجَادِبُ، أَمْسَكَتِ المَاءَ، فَنَفَعَ
اللَّهُ بِهَا النَّاسَ، فَشَرِبُوا وَسَقَوْا وَزَرَعُوا، وَأَصَابَتْ
مِنْهَا طَائِفَةً أُخْرَى، إِنَّمَا هِيَ قِيعَانٌ لاَ تُمْسِكُ مَاءً وَلاَ تُنْبِتُ
كَلَأً، فَذَلِكَ مَثَلُ مَنْ فَقُهَ فِي دِينِ اللَّهِ، وَنَفَعَهُ
مَا بَعَثَنِي اللَّهُ بِهِ فَعَلِمَ وَعَلَّمَ، وَمَثَلُ
مَنْ لَمْ يَرْفَعْ بِذَلِكَ رَأْسًا، وَلَمْ يَقْبَلْ هُدَى
اللَّهِ الَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ ﴿صحيح البخاري ج 1 / ص 27﴾
Dari Abi Musa, dari Nabi SAW.
bersabda: Perumpamaan Alloh mengutus aku untuk memberi petunjuk dan ilmu
seperti perumpamaan hujan lebat yang menenai bumi, sebelumnya bumi itu bersih
(dari tumbuhan) lalu menerima air, kemudian menumbuhkan banyak rumput yang
sebelumnya gundul, bumi menahan air lalu Alloh memberi manfaat di bumi kepada
manusia, mereka minum, memberi minum dan menanam, dan hujan tersebut juga
mengenai bumi lain yaitu lembah yang tidak bisa menahan air dan tidak bisa
menumbuhkan rumput pula, demikian itu perumpamaan orang yang mengerti agama,
sesuatu yang telah diutuskan kepadaku bermanfaat baginya, maka ia tahu dan
mengajarkannya, dan perumpamaan orang yang tidak mau mengangkat kepala (untuk
melihat) dan tidak mau menerima petunjuk Alloh yang diutuskan kepadaku. ﴾Shohih Bukhori Juz 1 Hal 27﴿.
Ma’asyirol muslimin
hadakumulloh
Manusia
tidak ada yang sempurna. Dalam diri manusai pasti ada kebaikan dan
kejelekannya. Mari kita simak sabda Nabi SAW. berikut ini untuk mengetahui cara
mengambil sikap:
قَالَ: أَيُّهَا النَّاسُ إِلَيَّ، فَثَابُوا
إِلَيْهِ، ثُمَّ قَالَ: أَمَّا بَعْدُ، فَإِنَّ
هَذَا الحَيَّ مِنَ الأَنْصَارِ، يَقِلُّونَ وَيَكْثُرُ النَّاسُ، فَمَنْ
وَلِيَ شَيْئًا مِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ ﷺ، فَاسْتَطَاعَ
أَنْ يَضُرَّ فِيهِ أَحَدًا أَوْ يَنْفَعَ فِيهِ أَحَدًا، فَلْيَقْبَلْ
مِنْ مُحْسِنِهِمْ وَيَتَجَاوَزْ عَنْ مُسِيْئِهِمْ ﴿صحيح البخاري - ج 2 / ص 11﴾
Rosul bersabda: Wahai manusia
kesinilah!, lalu manusia berkumpul ke Rosul kemudian beliau bersabda: Adapun
sesudah itu, sesungguhnya yang hidup dari anshor adalah miskin dan manusia
banyak, barang siapa menguasai sesuatu dari umat Muhammad SAW., ia mampu
mendatangkan bahaya ke seseorang dan mampu memberi manfaat ke seseorang, maka
terimah orang-orang yang baik dan ampunilah orang-orang yang buruk. ﴾Shohihul Bukhori Juz 2 Hal 11﴿.
Perhatikan
hadits diatas! Orang yang baik diterima kebaikannya dan orang yang buruk
dimaafkan, betapa agungnya konsep Islam. Islam adalah agama yang lapang, Nabi
SAW bersabda:
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ
ﷺ: مَنْ كَانَتْ لَهُ أَرْضٌ فَلْيَزْرَعْهَا، فَإِنْ
لَمْ يَزْرَعْهَا فَلْيُزْرِعْهَا أَخَاهُ ﴿صحيح مسلم - ج 3 / ص 1176﴾
Dari jabir bin ’Abdillah
berkata: Rosululloh SAW. bersabda: Barang siapa memiliki (sebidang) tanah maka
tanamilah, jika tidak bisa menanami biarlah saudaranya yang menanaminya. ﴾Shohih Muslim Juz 3 Hal 1176﴿.
Hadirin jum’at
rohimakumulloh
Mari kita
berlomba-lomba untuk menjadi orang baik dan pemegang kunci kebaikan:
عَنْ أَنَسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: إِنَّ مِنَ النَّاسِ
نَاسًا مَفَاتِيحَ لِلْخَيْرِ مَغَالِيقَ لِلشَّرِّ، وَإِنَّ
مِنَ النَّاسِ نَاسًا مَفَاتِيحَ لِلشَّرِّ مَغَالِيقَ لِلْخَيْرِ، فَطُوبَى
لِمَنْ كَانَ مَفَاتِيحُ الْخَيْرِ عَلَى يَدَيْهِ، وَوَيْلٌ
لِمَنْ جُعِلَ مَفَاتِيحُ الشَّرِّ عَلَى يَدَيْهِ ﴿مسند أبي داود - ج 3 / ص 556﴾
Dari Anas berkata: Rosululloh
SAW.: Sesungguhnya sebagian dari manusia ada seseorang yang merupakan
kunci-kunci kebaikan dan penutup-penutup kejelekan, dan sesungguhnya sebagian
dari manusia ada seseorang yang merupakan kunci-kunci kejelekan dan penutup-penutup
kebaikan, maka amat beruntung bagi orang memiliki kunci-kunci kebaikan pada
kedua tangannya dan amat celaka bagi orang memiliki kunci-kunci kejelekan pada
kedua tangannya. ﴾Musnad Abi Dawud Juz 3 Hal 556﴿.
وَلَا يَأْتَلِ أُوْلُوا الْفَضْلِ مِنكُمْ وَالسَّعَةِ أَن
يُؤْتُوا أُوْلِي الْقُرْبَى وَالْمَسَاكِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ
غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿النور ٢٢﴾
Dan janganlah orang-orang yang
mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kalian bersumpah bahwa mereka
(tidak) akan memberi (bantuan) kepada kerabat(nya), orang-orang miskin dan
orang-orang yang berhijrah di jalan Alloh, dan hendaklah mereka memaafkan dan
berlapang dada. Apakah kalian tidak suka bahwa Alloh Mengampuni kalian? Dan
Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. ﴾An-Nur 22﴿.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْأٓنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْأٰيَاتِ وَالذِّكْرِ
الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ
وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهٗ إِنِهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ وَالَمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ
الرَّحِيْمُ.
الْخُطْبَةُ الثَّانِيَةُ
الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ اَيَّدَ الصَّابِرِيْنَ بِعَزِيْزِ نَصْرِهٖ، وَيَسَّرَ الشَّاكِرِيْنَ لِحَمِيْدِ شُكْرِهٖ، وَوَفَّقَ الْمُخْتَارِيْنَ لِلْقِيَاِم بِاَمْرِهٖ. اَشْهَدُ اَنْ لَّا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهٗ لَا شَرِيْكَ لَهٗ، وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهٗ وَرَسُوْلُهٗ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلٰى آلِهٖ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.
اَمَّا بَعْدُ فَيَٓا اَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ! إِنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ
فِيْهِ بِنَفْسِهٖ، وَثَنّٰى بِمَلَآئِكَتِهٖ لِقُدْسِهٖ، وَاَيَّدَ بِالْمُؤْمِنِيْنَ مِنْ عِبَادِهٖ. فَقَالَ عَزَّ مِنْ
قَائِلٍ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ، وَآلِهٖ وَصَحْبِهٖ وَتَابِعِيْهِ وَاَهْلِ
طَاعَتِهٖ اَجْمَعِيْنَ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ
مُّجِيْبُ الدَّعَّوَاتِ، يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ وَيَا كَاشِفَ الْبَلِيَّاتِ. اَللّٰهُمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ
الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. رَّبَّنَا
إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِياً يُّنَادِي لِلإِيمَانِ أَنْ آمِنُواْ بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا
رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا
مَعَ الأبْرَارِ. رَبَّنَا وَآتِنَا مَا وَعَدتَّنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلاَ تُخْزِنَا
يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لاَ تُخْلِفُ الْمِيعَادَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ
الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ
رَبِّ الْعَالَمِينَ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاء ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى
عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ.
فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهٖ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْا
مِنْ فَضْلِهٖ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ.
No comments:
Post a Comment