Friday, 18 December 2015

Membaca Al-Qur'an dan keutamaannya



PERINTAH MEMBACA AL-QUR'AN DAN KEUTAMAANNYA
            Al-Qur'an adalah salah satu kitab suci yang wajib di imani oleh orang islam. Kandungan-kandungannya ialah pedoman hidup umat manusia. Agar Al-Qur'an bisa menjadi pedoman tentu harus dibaca, dihayati dan diamalkan. Selain pedoman hidup, membaca Al-Qur'an merupakan salah satu ibadah dan akan mendapat pahala tiap-tiap huruf yang dibaca. Adapun dalil-dalil tentang perintah membaca Al-Qur'an dan keutamaannya yaitu sebagai berikut:
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرّاً وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَّن تَبُورَ ﴿فاطر ٢٩
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Alloh (Al-Qur'an) dan mendirikan sholat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami Anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi. QS. Fathir 29﴿.
عَنْ أَنَسٍ: أَفْضَلُ عِبَادَةِ أُمَّتِىْ قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ ﴿جامع الأحاديث - ج 5 / ص 233
Dari Anas: Paling utamanya ibadah umatku ialah membaca Al-Qur'an. Jami’ul Ahadits Juz 5 Hal 233﴿.
عَنِ النُّعْمَانِ ابْنِ بَشِيْرِ: أَفْضَلُ عِبَادَةِ أُمَّتِىْ تِلَاوَةُ الْقُرْآنِ ﴿كنز العمال - ج 1 / ص 511
Dari Nu’man bin Basyir: Paling utamanya ibadah umatku ialah membaca Al-Qur'an. Kanzul ’Ammal Juz 1 Hal 511﴿.
عَنِ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ : اقْرَؤُوا الْقُرْآنَ بِالْحَرْفِ فَإِنَّهُ نَزَلَ بِالْحَرْفِ ﴿إتحاف الخيرة المهرة - ج 6 / ص 343
Dari Ibni buroidah dari ayahnya berkata: Rosululloh SAW. bersabda: Bacalah Al-Qur'an dengan huruf, karena sesungguhnya Al-Qur'an turun dengan huruf. Ithaful Khoyaroh Al-Maharoh Juz 6 Hal 343﴿.
عن عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنُ شِبْلٍ: قَالَ رَسُولُ الله : اقْرَؤُوا الْقُرْآنَ وَلاَ تَغْلُوا فِيهِ وَلاَ تُجْفُوا عَنْهُ وَلاَ تَأْكُلُوا بِهِ ، وَلاَ تَسْتَكْبرُوا بِهِ ﴿إتحاف الخيرة المهرة - ج 3 / ص 289
Dari ’Abdirrohman bin Syiblin berkata: Rosululloh SAW. bersabda: Bacalah Al-Qur'an, jangan berlebihan didalam (membaca Al-Qur'an), jangan bertabiat keras darinya, jangan jadi lelah dengannya dan jangan sombong dengannya. Ithaful Khoyaroh Al-Maharoh Juz 3 Hal 289﴿.
عن جندب بن عبد الله عن النبي قال: اِقْرَؤُوا الْقُرْآنَ مَا ائْتَلَفَتْ قُلُوْبُكُمْ فَإِذَا اخْتَلَفْتُمْ فَقُوْمُوْا عَنْهُ ﴿صحيح البخاري - البغا - ج 4 / ص 1929
Dari Jundub bin ’Abdillah dari Nabi SAW. bersabda: Bacalah Al-Qur'an selagi bersatu hati kalian, lalu apabila berselisih maka berdirilah darinya. Shohihul Bukhori - Al-Bugho - Juz 4 hal 1929﴿.
عن عبد الله بن بريدة عن أبيه قال: قال رسول الله : اقرؤوا القرآن بالحزن فإنه نزل بالحزن ﴿معجم أبي يعلى الموصلي - ج 1 / ص 116
Dari ’Abdillah bin Baridah dari ayahnya berkata: Rosul SAW. bersabda: Bacalah Al-Qur'an dengan kesedihan, karena sesungguhnya (Al-Qur'an) diturunkan dengan kesedihan. Mu’jam Abi Ya’la Al-Maushiliy Juz 1 Hal 116﴿.
عَنْ زَيْدٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا سَلَّامٍ يَقُولُ حَدَّثَنِي أَبُو أُمَامَةَ الْبَاهِلِيُّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ يَقُولُ اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ ﴿صحيح مسلم - ج 4 / ص 231
Dari Zaid, sesungguhnya dia mendengar Aba Salam berkata: Abu Umamah Al-Bahiliy bercerita kepadaku, (Abu Umamah Al-Bahiliy) berkata: Aku mendengar Rosululloh SAW. bersabda: Bacalah Al-Qur'an, karena sesungguhnya Al-Qur'an datang pada hari kiamat (sebagai) pemberi syafaat terhadap sahabat-sahabatnya (para pembaca Al-Qur'an). Shohih Muslim Juz 4 Hal 231﴿.
عَنْ أَيُّوبَ بْنِ مُوسَى قَال سَمِعْتُ مُحَمَّدَ بْنَ كَعْبٍ الْقُرَظِيَّ قَال سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ ﴿سنن الترمذي - ج 10 / ص 153
Dari Ayyub bin Musa berkata: Aku mendengar Muhammad bin Ka’b Al-Qurozhi berkata: Aku mendengar Abdulloh bin Mas’ud berkata: Rosululloh SAW. bersabda: Barang siapa membaca satu huruf dari kitab Alloh (Al-Qur'an) maka baginya dengan (bacaan itu) satu kebaikan (pahala), dan satu kebaikan (pahala) dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaiakn, aku tidak mengatakan Alif, Lam dan Mim itu satu huruf tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan mim satu huruf. Sunan At-Tirmidzi Juz 10 Hal 153﴿.
وعن عائشة رضي الله عنها قالت: قَالَ رسول الله : الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أجْرَانِ. متفقٌ عَلَيْهِ ﴿رياض الصالحين (تحقيق الدكتور الفحل) - ج 1 / ص 495
Dari ’Aisyah RAh. Berkata: Rosullulloh SAW. bersabda: Adapun orang yang membaca Al-Qur'an dan ia pandai membacanya maka ia beserta para utusan Alloh (malaikat) yang mulia lagi baik (berbakti kepada Alloh), dan orang yang membaca Al-Qur'an dengan tersendat-sendat dan ia sulit (mengucapkannya) maka baginya dua pahala. Riyadhush Sholihin (Penelitian Doktor Al-Faḥl) Juz 1 Hal 490﴿.
عَنْ أَنَسٍ عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْأُتْرُجَّةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ لَا رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ مَثَلُ الرَّيْحَانَةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ ﴿صحيح البخاري - ج 17 / ص 48
Dari Anas, dari Abi Musa Al-Asy’ariy berkata: Rosululloh SAW. bersabda: Perumpamaan orang beriman yang membaca Al-Qur'an seperti buah limau (sejenis jeruk) yang baunya enak dan rasanya enak. Perumpamaan orang beriman yang tidak membaca Al-Qur'an seperti buah kurma yang tidak berbau dan dan rasanya manis. Perumpamaan orang munafiq yang membaca Al-Qur'an seperti roihanah (tumbuhan yang berbau wangi) yang baunya harum dan rasanya pahit. Perumpamaan orang munafiq yang tidak membaca Al-Qur'an seperti buah peria/labu yang tidak ada baunya dan rasanya pahit. Shohih Al-Bukhori Juz 17 Hal 48﴿.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ قَالَ مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ تَعَالَى يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمْ الْمَلَائِكَةُ وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ ﴿سنن أبى داود - ج 4 / ص 248
Dari Abi Huroiroh dari Nabi SAW. bersabda: Tidak berkumpul suatu kaum di rumah dari rumah-rumahnya Alloh ta’ala seraya membaca kitab Alloh (Al-Qur'an) dan mereka mempelajarinya diantara mereka kecuali turun kepada mereka ketenangan dan diliputi rahmat dan dikerumuni malaikat dan disebut-sebut oleh Alloh dihadapan makhluq yang ada disisinya. Sunan Abi Dawud Juz 4 Hal 248﴿.
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ يَقُولُ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ مَنْ شَغَلَهُ الْقُرْآنُ وَذِكْرِي عَنْ مَسْأَلَتِي أَعْطَيْتُهُ أَفْضَلَ مَا أُعْطِي السَّائِلِينَ وَفَضْلُ كَلَامِ اللَّهِ عَلَى سَائِرِ الْكَلَامِ كَفَضْلِ اللَّهِ عَلَى خَلْقِهِ ﴿سنن الترمذى - ج 10 / ص 169
Dari Abi Sa’id berkata: Rosululloh SAW.bersabda: Alloh Azza wa Jalla berfirman: Barang siapa yang tersibukkan membaca Al-Qur'an dan berdzikir kepada-Ku untuk memohon dari-Ku niscaya Aku memberinya yang lebih utama dari pada perkara yang Aku berikan kepada para pemohon (yang lain). Keutamaan firman Alloh dibandingkan dengan semua ucapan seperti keutamaan Alloh atas para mkhluq-Nya. Sunan Tirmidzi Juz 10 Hal 169﴿.




Nb: Mohon maaf bila ditemukan banyak perbedaan juz dan halaman, saya menukil dari Al-Maktabah Asy-Syamilah.

No comments:

Post a Comment