WANITA SHALIHAH
Wanita (perempuan) adalah salah satu
makhluq Alloh dari beberapa makhluq-Nya. Makhluq yang satu ini sangat istimewa
karena dia adalah perhiasan yang terindah. Perhiasan yang harus selalu dijaga,
itulah wanita ṣoliḥah. Wanita ṣoliḥah bukan dilihat dari penampilannya,
tapi dilihat dari kemuliaan akhlak dan ketaqwaannya kepada Alloh SWT.. Maka, wanita
harus bisa meningkatkan ketaqwaan dan menjaga akhlaknya. Sebagian wanita kadang
mengabaikan hal tersebut. Mereka hanya mengutamakan penampilan yang harus mengikuti
trend masa kini. Sering sekali mereka tidak mau menghiraukan apakah
penampilannya sesuai syari᾽at atau tidak. Sangatlah disayangkan, seorang wanita
yang mana merupakan perhiasan terindah di dunia lari begitu saja dari keindahan
fitrahnya, tanpa memperhatikan penampilan yang sesuai syari᾽at.
Wanita ṣoliḥah merupakan
dambaan setiap laki-laki ṣoliḥ. Wanita yang selalu taat kepada Alloh, baik
akhlaqnya, santun budi pekertinya, dan selalu mengenakan hijabnya, seperti
itulah yang sering sekali dicari oleh laki-laki. Wanita ṣoliḥah adalah
perhiasan terindah yang apabila dipandang menyejukan hati, yang disertai dengan
kemuliaan akhlaknya. Jadi, mereka akan selalu menjaga dirinya. Wanita ṣoliḥah bagaikan
bunga mawar yang berduri. Sedap dipandang, tapi sulit dijamah. Nabi Muhammad
SAW. bersabda:
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ﷺ
قَالَ: الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
﴿صحيح مسلم - ج ٢ / ص
١٠٩٠﴾
Dari ’Abdulloh bin ’Amr sesungguhnya SAW. bersabda: Dunia adalah kesenangan
dan sebaik-baiknya kesenangan dunia adalah wanita ṣoliḥah. ﴾Ṣoḥiḥ
Muslim Juz 2 Hal 1090﴿.
Laki-laki selalu haus
dengan gemerlap duniawi. Matanya tak jemu-jemunya memandang dan melirak-lirik
kegemerlapan dunia. Yang paling menarik untuk dipandang dan dilirik adalah wanita
(perempuan). Tak jarang para laki-laki menghilangkan kejenuannya dengan
memandang wanita yang biasa disebut cuci mata. Dalam ḥadiṡ lain Nabi Muhammad
bersabda:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَسُوْلَ اللَّهِ ﷺ
قَالَ: إِنَّمَا الدُّنْيَا مَتَاعٌ، وَلَيْسَ مِنْ مَتَاعِ الدُّنْيَا شَيْءٌ
أَفْضَلَ مِنَ الْمَرْأَةِ الصَّالِحَةِ ﴿سنن ابن ماجه - ج ١ / ص ٥٩٦﴾
Dari ’Abdulloh bin ’Amr sesungguhnya SAW. bersabda: Sesungguhnya dunia adalah kesenangan
dan tidak ada sesuatu dari kesenangan dunia yang lebih utama dari pada wanita ṣoliḥah.
﴾Sunan Ibnu Majah Juz 1 Hal 596﴿.
Tak heran kaum laki-laki
berebut harta benda dan menginginkan semua harta benda berada dalam genggamannya. Tak heran juga kaum laki-laki
berebut kekuasaan yang mengorbankan banyak harta benda. Bahkan ada yang
menghabiskan harta bendanya untuk memperoleh kekuasaan dan stres gara-gara
harta bendanya habis karena kekuasaan tidak diperoleh. Hal tersebut banyak
dijumpai di saat PILPRES, PILGUB, PILKADA dan PILKADES. Yang lebih menarik lagi
yaitu kaum laki-laki berebut wanita dengan mengorbankan harta benda dan
kekuasaan, ada juga yang saling bunuh- membunuh. Bahkan banyak kaum laki-laki
yang tersesat ke jurang kenistaan gara-gara wanita, mereka tertangkap basah
aparat penegak hukum berbuat mesum. Baru-baru ini banyak kekerasan di Negeri
Indonesia tercinta. Yang jadi korban kekerasan adalah para kaum perempuan, dan
ironisnya anak-anak yang jadi korban. Berbagai hukuman belum juga membuat jera,
malah semakin banyak anak-anak yang jadi korban.
Maka dari itu, semua harus
ikut serta mengatasi permasalahan yang sedang melanda Negeri kita tercinta.
Disini, yang menjadi titik tekan saya ialah semua kaum wanita harus bisa
merubah diri menjadi wanita yang ṣoliḥah. Nabi Muhammad SAW. bersabda:
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبْزَى قَالَ: مَثَلُ
الْمَرْأَةِ الصَّالِحَةِ عِنْدَ الرَّجُلِ كَمَثَلِ التَّاجِ الْمُتَخَوَّصِ
بِالذَّهَبِ عَلَى رَأْسِ الْمَلِكِ، وَمَثَلُ الْمَرْأَةِ السُّوْءِ عِنْدَ
الرَّجُلِ الصَّالِحِ مَثَلُ الْحِمْلِ الثَّقِيْلِ عَلَى الشَّيْخِ الْكَبِيْرِ
﴿مصنف ابن أبي شيبة - ج ٣ / ص ٥٥٩﴾
Dari ’Abdur Roḥman bin Abza berkata: Perumpamaan wanita ṣoliḥaḥ disisi
laki-laki seperti perumpamaan mahkota yang dihiasi dengan emas di atas kepala
raja, dan perumpamaan wanita jelek (budi pekertinya) disisi laki-laki ṣoliḥ
adalah perumpamaan muatan berat atas orang yang tua. ﴾Muṣonnaf Ibni
Abi Syaibah Juz 3 hal 559﴿.
Betapa indah dan mulianya
kaum wanita ṣoliḥah, hingga diibaratkan mahkota yang dihiasi emas dan berada di
kepala raja. Mahkota tersebut sangat berharga dan tidak ada yang berani
sembarangan menyentuh. Wanita ṣoliḥah juga demikian, sangat berharga dan sulit
di jamah. Bila wanita mempunyai predikat ṣoliḥah niscaya yang berani mendekati
tentu hanya laki-laki yang ṣoliḥ. Kalaupun ada laki-laki yang tidak ṣoliḥ dan
berani mendekati pasti wanitanya yang menjauh. Dari sini bisa ditarik benang
merah bahwa keṣoliḥahan wanita menjadi barometer baik buruknya suatu daerah
atau negara. Apabila wanita disuatu negara baik maka baik pula negara itu,
demikian juga sebaliknya, apabila wanita disuatu negara buruk maka buruk pula
negara itu. Indonesia adalah sebuah negara yang berasaskan PANCASILA. PANCASILA
kalau dilihat dari sudut pandang bahasa terdiri dari dua kata yaitu; PANCA dan
SILA. PANCA artinya lima, sedangkan SILA artinya mempunya tiga arti; 1. Aturan
yang melatarbelakangi perilaku seseorang atau bangsa. 2. Kelakuan atau
perbuatan yang menurut adab (sopan santun). 3. Dasar atau adab atau moral atau
akhlak. Dalam PANCASILA terdapat sila: KETUHANAN YANG MAHA ESA, tidak ragu lagi
bahwa Indonesia adalah sebuah negara yang menganut ajaran Tuhan (negara yang
beragama). Maksudnya, bangsa Indonesia adalah bangsa yang menjunjung tinggi
agama dan taat terhadap agama. Sila KETUHANAN YANG MAHA ESA ditempatkan nomor
satu karena mengedepankan aturan-aturan Tuhan. Orang kalau mengedepankan
aturan-aturan Tuhan maka yang laki-laki menjadi orang ṣoliḥ dan yang wanita
menjadi orang ṣoliḥah. Nabi Muhammad SAW. bersabda:
عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ سَعْدِ بْنِ أَبِي
وَقَّاصٍ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ ﷺ: أَرْبَعٌ
مِنَ السَّعَادَةِ: الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، وَالْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ،
وَالْجَارُ الصَّالِحُ، وَالْمَرْكَبُ الْهَنِيءُ. وَأَرْبَعٌ مِنَ الشَّقَاوَةِ:
الْجَارُ السُّوْءُ، وَالْمَرْأَةُ السُّوْءُ، وَالْمَسْكَنُ الضِّيْقُ،
وَالْمَرْكَبُ السُّوْءُ ﴿صحيح ابن حبان - ج ٩ / ص ٣٤٠﴾
Dari Isma’il bin Muhammad bin Sa‘d bin Abi Waqqoṣ dari ayahnya dari
kakeknya berkata: Rosululloh SAW. bersabda: Empat perkara dari keberuntungan:
wanita ṣoliḥah, rumah (tempat tinggal) yang luas, tetangga ṣoliḥ dan kendaraan
yang menyenangkan (nyaman). Empat perkara dari kemalangan (kesengsaraan):
Tetangga jelek (budi pekertinya), wanita jelek (budi pekertinya), rumah (tempat
tinggal) sempit dan kendaraan jelek. ﴾Ṣoḥiḥ Ibnu Ḥibban
Juz 9 Hal 340﴿.
Salah satu dari empat perkara yang
menjadi asal mula keberuntungan adalah wanita ṣoliḥah. Apabila wanita di
suatu rumah ṣoliḥah, tentu rumah tangganya baik. Apabila wanita setiap rumah
itu ṣoliḥah tentu setiap rumah tangga akan baik. Apabila setiap rumah tangga
itu baik, maka anak cucunya baik pula. Apabila setiap rumah tangga beserta anak
cucunya baik, maka seluruh bangsa bangsa niscaya baik juga. Mari di
angan-angan! Siapa yang menjadikan semua itu baik? Jawabannya ialah wanita ṣoliḥah.
...أَلَا أُخْبِرُكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ؟:
الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ وَإِذَا أَمَرَهَا
أَطَاعَتْهُ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهُ ﴿السنن الكبرى للبيهقي - ج ٤ / ص ١٤٠﴾
...maukah kamu aku
kabari sebaik-baiknya perkara yang di simpan orang laki-laki?: Wanita ṣoliḥah,
apabila (suami) memandang kepadanya maka ia menyenangkannya, apabila (suami)
memerintahnya maka ia mentaatinya, dan apabila (suami) pergi darinya maka ia
menjaganya. ﴾Sunan Kubro Lil
Bahaqi Juz 4 Hal 140﴿.
Kawula muda pada masa-masa
ini telah kehilangan jati diri ketimuran. Mereka sudah terasuki budaya barat.
Sebagai contoh, film di TV menyajikan artis yang berpakain terbuka, belum lagi
jaringan internet yang begitu luas. Semua itu salah satu perongrong PANCASILA.
PANCASILA berisi ketuhanan tetapi hal-hal yang dihadapi dan dipandang setiap
hari justru bertolak belakang dengan PANCASILA. Untuk mengamalkan KETUHANAN
YANG MAHA ESA mari kita canangkan pembentukan karakter yang ṣoliḥ dan ṣoliḥah.
Nabi Muhammad SAW. bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: تُنْكَحُ
الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ: لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِيْنِهَا،
فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ ﴿صحيح مسلم - ج ٢ / ص ١٠٨٦﴾
Dari Abi Huroiroh dari Nabi SAW. bersabda: Wanita dinikahi karena empat
perkara: karena hartanya, kemuliaan leluhurnya, kecantikannya dan agamanya,
perolehlah (carilah) wanita yang mempunyai agama, berdebu kedua tanganmu. ﴾Ṣoḥiḥ
Muslim Juz 2 Hal 1086﴿
Laki-laki yang akan
menikah diperintah oleh Nabi Muhammad SAW. agar memilih wanita yang mempunyai
agama. Wanita yang mempunyai agama ialah wanita yang mengetahui isi agama
kemudian diamalkan dalam sendi-sendi kehidupannya. Itulah yang disebut wanita
ṣoliḥah. Kalau laki-laki diperintah untuk memilih wanita yang mempunyai
agama berarti laki-lakinya juga diperintah memiliki predikat ṣoliḥ (mengetahui
agama dan mengamalkannya).
Walhasil, wanita ṣoliḥah
adalah salah satu penentu baik buruknya nusa dan bangsa. Kalau kamu wanita,
jadilah wanita ṣoliḥah! Insya Alloh para laki-laki akan menjadi ṣoliḥ pula.
Wallohu a’lamu biṣ ṣowab.
No comments:
Post a Comment