Friday, 20 May 2016

Wanita sholihah



WANITA SHALIHAH
Wanita (perempuan) adalah salah satu makhluq Alloh dari beberapa makhluq-Nya. Makhluq yang satu ini sangat istimewa karena dia adalah perhiasan yang terindah. Perhiasan yang harus selalu dijaga, itulah wanita ṣoliḥah. Wanita ṣoliḥah bukan dilihat dari penampilannya, tapi dilihat dari kemuliaan akhlak dan ketaqwaannya kepada Alloh SWT.. Maka, wanita harus bisa meningkatkan ketaqwaan dan menjaga akhlaknya. Sebagian wanita kadang mengabaikan hal tersebut. Mereka hanya mengutamakan penampilan yang harus mengikuti trend masa kini. Sering sekali mereka tidak mau menghiraukan apakah penampilannya sesuai syari᾽at atau tidak. Sangatlah disayangkan, seorang wanita yang mana merupakan perhiasan terindah di dunia lari begitu saja dari keindahan fitrahnya, tanpa memperhatikan penampilan yang sesuai syari᾽at.
            Wanita ṣoliḥah merupakan dambaan setiap laki-laki ṣoliḥ. Wanita yang selalu taat kepada Alloh, baik akhlaqnya, santun budi pekertinya, dan selalu mengenakan hijabnya, seperti itulah yang sering sekali dicari oleh laki-laki. Wanita ṣoliḥah adalah perhiasan terindah yang apabila dipandang menyejukan hati, yang disertai dengan kemuliaan akhlaknya. Jadi, mereka akan selalu menjaga dirinya. Wanita ṣoliḥah bagaikan bunga mawar yang berduri. Sedap dipandang, tapi sulit dijamah. Nabi Muhammad SAW. bersabda: 
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ﷺ قَالَ: الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ ﴿صحيح مسلم - ج ٢ / ص ١٠٩٠
Dari ’Abdulloh bin ’Amr sesungguhnya SAW. bersabda: Dunia adalah kesenangan dan sebaik-baiknya kesenangan dunia adalah wanita ṣoliḥah. Ṣoḥiḥ Muslim Juz 2 Hal 1090﴿.
            Laki-laki selalu haus dengan gemerlap duniawi. Matanya tak jemu-jemunya memandang dan melirak-lirik kegemerlapan dunia. Yang paling menarik untuk dipandang dan dilirik adalah wanita (perempuan). Tak jarang para laki-laki menghilangkan kejenuannya dengan memandang wanita yang biasa disebut cuci mata. Dalam ḥadiṡ lain Nabi Muhammad bersabda:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَسُوْلَ اللَّهِ ﷺ قَالَ: إِنَّمَا الدُّنْيَا مَتَاعٌ، وَلَيْسَ مِنْ مَتَاعِ الدُّنْيَا شَيْءٌ أَفْضَلَ مِنَ الْمَرْأَةِ الصَّالِحَةِ ﴿سنن ابن ماجه - ج ١ / ص ٥٩٦
Dari ’Abdulloh bin ’Amr sesungguhnya SAW. bersabda: Sesungguhnya dunia adalah kesenangan dan tidak ada sesuatu dari kesenangan dunia yang lebih utama dari pada wanita ṣoliḥah. Sunan Ibnu Majah Juz 1 Hal 596﴿.
            Tak heran kaum laki-laki berebut harta benda dan menginginkan semua harta benda       berada dalam genggamannya. Tak heran juga kaum laki-laki berebut kekuasaan yang mengorbankan banyak harta benda. Bahkan ada yang menghabiskan harta bendanya untuk memperoleh kekuasaan dan stres gara-gara harta bendanya habis karena kekuasaan tidak diperoleh. Hal tersebut banyak dijumpai di saat PILPRES, PILGUB, PILKADA dan PILKADES. Yang lebih menarik lagi yaitu kaum laki-laki berebut wanita dengan mengorbankan harta benda dan kekuasaan, ada juga yang saling bunuh- membunuh. Bahkan banyak kaum laki-laki yang tersesat ke jurang kenistaan gara-gara wanita, mereka tertangkap basah aparat penegak hukum berbuat mesum. Baru-baru ini banyak kekerasan di Negeri Indonesia tercinta. Yang jadi korban kekerasan adalah para kaum perempuan, dan ironisnya anak-anak yang jadi korban. Berbagai hukuman belum juga membuat jera, malah semakin banyak anak-anak yang jadi korban.
            Maka dari itu, semua harus ikut serta mengatasi permasalahan yang sedang melanda Negeri kita tercinta. Disini, yang menjadi titik tekan saya ialah semua kaum wanita harus bisa merubah diri menjadi wanita yang ṣoliḥah. Nabi Muhammad SAW. bersabda:   
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبْزَى قَالَ: مَثَلُ الْمَرْأَةِ الصَّالِحَةِ عِنْدَ الرَّجُلِ كَمَثَلِ التَّاجِ الْمُتَخَوَّصِ بِالذَّهَبِ عَلَى رَأْسِ الْمَلِكِ، وَمَثَلُ الْمَرْأَةِ السُّوْءِ عِنْدَ الرَّجُلِ الصَّالِحِ مَثَلُ الْحِمْلِ الثَّقِيْلِ عَلَى الشَّيْخِ الْكَبِيْرِ ﴿مصنف ابن أبي شيبة - ج ٣ / ص ٥٥٩
Dari ’Abdur Roḥman bin Abza berkata: Perumpamaan wanita ṣoliḥaḥ disisi laki-laki seperti perumpamaan mahkota yang dihiasi dengan emas di atas kepala raja, dan perumpamaan wanita jelek (budi pekertinya) disisi laki-laki ṣoliḥ adalah perumpamaan muatan berat atas orang yang tua. Muṣonnaf Ibni Abi Syaibah Juz 3 hal 559﴿.
            Betapa indah dan mulianya kaum wanita ṣoliḥah, hingga diibaratkan mahkota yang dihiasi emas dan berada di kepala raja. Mahkota tersebut sangat berharga dan tidak ada yang berani sembarangan menyentuh. Wanita ṣoliḥah juga demikian, sangat berharga dan sulit di jamah. Bila wanita mempunyai predikat ṣoliḥah niscaya yang berani mendekati tentu hanya laki-laki yang ṣoliḥ. Kalaupun ada laki-laki yang tidak ṣoliḥ dan berani mendekati pasti wanitanya yang menjauh. Dari sini bisa ditarik benang merah bahwa keṣoliḥahan wanita menjadi barometer baik buruknya suatu daerah atau negara. Apabila wanita disuatu negara baik maka baik pula negara itu, demikian juga sebaliknya, apabila wanita disuatu negara buruk maka buruk pula negara itu. Indonesia adalah sebuah negara yang berasaskan PANCASILA. PANCASILA kalau dilihat dari sudut pandang bahasa terdiri dari dua kata yaitu; PANCA dan SILA. PANCA artinya lima, sedangkan SILA artinya mempunya tiga arti; 1. Aturan yang melatarbelakangi perilaku seseorang atau bangsa. 2. Kelakuan atau perbuatan yang menurut adab (sopan santun). 3. Dasar atau adab atau moral atau akhlak. Dalam PANCASILA terdapat sila: KETUHANAN YANG MAHA ESA, tidak ragu lagi bahwa Indonesia adalah sebuah negara yang menganut ajaran Tuhan (negara yang beragama). Maksudnya, bangsa Indonesia adalah bangsa yang menjunjung tinggi agama dan taat terhadap agama. Sila KETUHANAN YANG MAHA ESA ditempatkan nomor satu karena mengedepankan aturan-aturan Tuhan. Orang kalau mengedepankan aturan-aturan Tuhan maka yang laki-laki menjadi orang ṣoliḥ dan yang wanita menjadi orang ṣoliḥah. Nabi Muhammad SAW. bersabda:
عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ ﷺ: أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ: الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، وَالْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ، وَالْجَارُ الصَّالِحُ، وَالْمَرْكَبُ الْهَنِيءُ. وَأَرْبَعٌ مِنَ الشَّقَاوَةِ: الْجَارُ السُّوْءُ، وَالْمَرْأَةُ السُّوْءُ، وَالْمَسْكَنُ الضِّيْقُ، وَالْمَرْكَبُ السُّوْءُ ﴿صحيح ابن حبان - ج ٩ / ص ٣٤٠
Dari Isma’il bin Muhammad bin Sa‘d bin Abi Waqqoṣ dari ayahnya dari kakeknya berkata: Rosululloh SAW. bersabda: Empat perkara dari keberuntungan: wanita ṣoliḥah, rumah (tempat tinggal) yang luas, tetangga ṣoliḥ dan kendaraan yang menyenangkan (nyaman). Empat perkara dari kemalangan (kesengsaraan): Tetangga jelek (budi pekertinya), wanita jelek (budi pekertinya), rumah (tempat tinggal) sempit dan kendaraan jelek. Ṣoḥiḥ Ibnu Ḥibban Juz 9 Hal 340﴿.
Salah satu dari empat perkara yang menjadi asal mula keberuntungan adalah wanita ṣoliḥah. Apabila wanita di suatu rumah ṣoliḥah, tentu rumah tangganya baik. Apabila wanita setiap rumah itu ṣoliḥah tentu setiap rumah tangga akan baik. Apabila setiap rumah tangga itu baik, maka anak cucunya baik pula. Apabila setiap rumah tangga beserta anak cucunya baik, maka seluruh bangsa bangsa niscaya baik juga. Mari di angan-angan! Siapa yang menjadikan semua itu baik? Jawabannya ialah wanita ṣoliḥah.
...أَلَا أُخْبِرُكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ؟: الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهُ ﴿السنن الكبرى للبيهقي - ج ٤ / ص ١٤٠
...maukah kamu aku kabari sebaik-baiknya perkara yang di simpan orang laki-laki?: Wanita ṣoliḥah, apabila (suami) memandang kepadanya maka ia menyenangkannya, apabila (suami) memerintahnya maka ia mentaatinya, dan apabila (suami) pergi darinya maka ia menjaganya. Sunan Kubro Lil Bahaqi Juz 4 Hal 140﴿.
            Kawula muda pada masa-masa ini telah kehilangan jati diri ketimuran. Mereka sudah terasuki budaya barat. Sebagai contoh, film di TV menyajikan artis yang berpakain terbuka, belum lagi jaringan internet yang begitu luas. Semua itu salah satu perongrong PANCASILA. PANCASILA berisi ketuhanan tetapi hal-hal yang dihadapi dan dipandang setiap hari justru bertolak belakang dengan PANCASILA. Untuk mengamalkan KETUHANAN YANG MAHA ESA mari kita canangkan pembentukan karakter yang ṣoliḥ dan ṣoliḥah. Nabi Muhammad SAW. bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ: لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِيْنِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ ﴿صحيح مسلم - ج ٢ / ص ١٠٨٦
Dari Abi Huroiroh dari Nabi SAW. bersabda: Wanita dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, kemuliaan leluhurnya, kecantikannya dan agamanya, perolehlah (carilah) wanita yang mempunyai agama, berdebu kedua tanganmu. Ṣoḥiḥ Muslim Juz 2 Hal 1086﴿
            Laki-laki yang akan menikah diperintah oleh Nabi Muhammad SAW. agar memilih wanita yang mempunyai agama. Wanita yang mempunyai agama ialah wanita yang mengetahui isi agama kemudian diamalkan dalam sendi-sendi kehidupannya. Itulah yang disebut wanita ṣoliḥah. Kalau laki-laki diperintah untuk memilih wanita yang mempunyai agama berarti laki-lakinya juga diperintah memiliki predikat ṣoliḥ (mengetahui agama dan mengamalkannya).
            Walhasil, wanita ṣoliḥah adalah salah satu penentu baik buruknya nusa dan bangsa. Kalau kamu wanita, jadilah wanita ṣoliḥah! Insya Alloh para laki-laki akan menjadi ṣoliḥ pula.
            Wallohu a’lamu biṣ ṣowab.


No comments:

Post a Comment